Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis perekonomian Indonesia bakal kembali pulih dan menuju level normal. Hal itu diungkapkannya usai melihat beberapa indikator perekonomian yang membaik.
Berbagai indikator itu tidak hanya di Indonesia melainkan secara global dan sudah terjadi sejak semester II-2020.
"Kita lihat capital inflow ke negara-negara berkembang, baltic dry index untuk perdagangan dunia, commodity price alami perbaikan," kata Sri Mulyani dalam acara Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2021 secara virtual, Kamis (4/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sri Mulyani: Kita Masih Banyak Impor |
Rasa percaya diri Sri Mulyani akan perbaikan ekonomi Indonesia juga terlihat dari pelaku pasar yang sudah lebih siap menghadapi ketidakpastian dari pandemi COVID-19.
"Sekarang market memahami tantangan COVID-19 meskipun masih tidak pasti dan menimbulkan banyak sekali uncertainty. Namun paling tidak mereka sudah behaviour relatif melihat risikonya," kata Sri Mulyani.
"Sehingga mereka stabil dan kembali ke level yang relatif normal," tambahnya.
Selain itu, indikator seperti PMI manufaktur Indonesia yang sudah berada di level 52,2 menjadi tanda bahwa geliat industri dalam negeri sudah mulai terjadi lagi. Dengan berbagai indikator tersebut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun ekonomi nasional akan berada di level 5%.
"Dengan tren pemulihan, kita harapkan perekonomian Indonesia tumbuh antara 4,3-5,3%," ungkap Sri Mulyani.
Tonton video 'Buka Rakernas Kemendag, Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Harus Capai Kurang Lebih 5%':