Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kembali melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Mentan mendorong warga menanam pohon kelapa dan jeruk untuk diolah dan diekspor.
Kali ini Syahrul mengunjungi Desa Kaling, Kecamatan Tasikmadu. Tiba di lokasi, Syahrul melihat sejumlah produk petani lokal, antara lain jeruk keprok, jeruk manis, jahe, pisang, alpukat dan ketela.
Dia juga melakukan penanaman pohon jeruk dan kelapa secara simbolis. Dia menginginkan Karanganyar menjadi perkebunan rakyat yang bisa memproduksi olahan kelapa dan jeruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lahan-lahan dimanfaatkan, termasuk halaman. Kelapa tidak hanya untuk goreng, tapi airnya untuk nata de coco, sabut, tempurungnya. Harus ada industri. Jeruk juga bisa dikemas home industry. Dan harus ekspor," kata Syahrul di Karanganyar, Jumat (5/3/2021).
Mentan juga sempat menyaksikan produk jahe petani Karanganyar yang diolah perusahaan untuk diekspor. Ada pula ketela yang diolah menjadi keripik dan diekspor ke Korea Selatan.
Syahrul juga menekankan pentingnya gerakan padat karya di kawasan integrated farming berbasis korporasi. Hasil pertanian bisa diolah dari hulu ke hilir.
"Sekarang bagaimana dikorporasikan lebih kuat, bisa diskala ekonomikan per 1.000 hektare, kita sikapi bersama Pak Bupati ada 5.000 hamparan yang betul-betul intensif, mulai dari penataan bibit, pupuk yang berimbang, obat-obatan," ujar dia.
Dia juga berbangga hati karena sektor pertanian tumbuh 16,4% di saat pandemi. Hal tersebut antara lain disebabkan dengan lancarnya penyaluran Rp 55 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor pertanian.
"Di saat seperti ini pertanian masih tumbuh 16,4%. Program KUR sudah maksimal, Rp 55 triliun untuk tahun lalu, dan tahun ini pasti bertambah. Dan sampai saat ini NPL (rasio kredit bermasalah) hanya 0,6%," pungkasnya.
(akn/hns)