Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun terowongan silaturahmi bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Dimulai pada 15 Desember 2020, pembangunannya ditargetkan akan selesai pada 13 Juni 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penghubung antara dua rumah ibadah itu bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan. Tetapi karena faktor keamanan dan keselamatan, desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah.
"Ada alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman," kata Basuki dalam keterangan tertulis yang dikutip detikcom, Minggu (7/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terowongan Silaturahmi bawah tanah yang menghubungkan Istiqlal dengan Katedral dibangun dengan panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97 m2. Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan gereja yakni 32 meter, sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang masjid adalah 16 meter.
Arsitektur terowongan ini dibangun dengan gaya modern, di mana eksteriornya menggunakan material transparan sehingga desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang merupakan bangunan cagar budaya tidak terhalang. Untuk interiornya, dilengkapi dengan konsep desain pilar berulang yang menggunakan material marmer dan dilengkapi dengan railing sebagai simbol jabat tangan.
Selain tangga, terowongan silaturahmi bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral dilengkapi dengan ramp/lift/difabel lift untuk menunjang fungsi sebagai bangunan publik.
Terowongan silaturahmi bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral juga akan dihiasi dengan galeri diorama yang menceritakan hubungan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Bentuk diorama ini akan tampil dalam bentuk relief maupun media elektronik (digital) di mana konten digitalnya dapat disesuaikan dengan tema yang ingin diangkat.
Pada masing-masing pintu masuk, pengunjung juga akan diperlihatkan kutipan mengenai pentingnya silaturahmi baik dari sisi agama Islam maupun Katolik. Terowongan silaturahmi bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral ini akan menjadi ikon kebhinekaan melengkapi tempat ibadah keduanya.
Lingkup pekerjaan Terowongan Silaturahmi meliputi pekerjaan arsitektur, struktur, MEP dan landscape dengan progres saat ini mencapai 20,89%. Pekerjaan dengan anggaran Rp 37,3 miliar ini dikerjakan oleh kontsruksi PT Waskita Karya, manajemen konstruksi PT Virama Karya dan perencana PT Yodya Karya.
(aid/zlf)