Kapal pengawas perikanan yang baru ini termasuk kapal kelas C dengan panjang 30-40 meter. KP HIU 16 dan KP HIU 17 merupakan kapal series design pertama yang dimiliki KKP. Dengan demikian kapal dapat dibangun menggunakan spesifikasi serupa, sehingga industri dalam negeri yang menyediakan material dan perlengkapan kapal ini dapat terus berproduksi.
"Jadi dalam pembangunan kapal ini, kami mengedepankan peran industri perkapalan dalam negeri," ungkap Sekretaris Jenderal KKP yang juga Plt. Direktur Jenderal PSDKP, Antam Novambar.
Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono mengatakan kedua kapal tersebut dibangun dari bahan material pelat kapal dipilih dari bahan aluminium alloy yang ringan namun kuat agar minim korosi dan perawatannya cenderung lebih mudah. Kelebihan utama pada kapal ini terletak di kecepatan yang mencapai 29 knot dan disebut sebagai kapal pengawas tercepat yang KKP miliki saat ini.
Ipunk, sapaan akrabnya, menyampaikan kedua kapal tersebut dilengkapi dengan alat navigasi canggih seperti GPS, navigator platter, auto pilot, magnetic compass reflector, automatic identification system, serta electronic chart display and information system. Selain itu juga dilengkapi drone sebagai alat pendokumentasian kegiatan Henrikhan (penghentian, pemeriksaan, dan penahanan) kapal ilegal.
"Teknologinya sangat memadai untuk mendukung proses Henrikhan," terang Ipunk.
Meski dinilai masih jauh dari ideal, upaya penguatan pengawasan terus dilakukan baik melalui peningkatan jumlah armada, teknologi pengawasan, maupun kapasitas SDM pengawasan. Ipunk menambahkan bahwa idealnya paling tidak diperlukan 70 armada kapal pengawas perikanan untuk mengawasi laut Indonesia.
(prf/hns)