Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Indonesia pada Februari 2021 surplus US$ 2,01 miliar. Angka ini tercatat lebih baik dibandingkan China yang mencatatkan defisit pada neraca dagangnya, juga Amerika Serikat (AS) yang pada Februari yang surplus US$ 1,2 miliar.
"China Februari ini defisit, kemudian Australia dan Brasil," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (15/3/2021).
Suhariyanto mengatakan catatan neraca dagang Indonesia pada dua bulan pertama 2021 cukup menggembirakan melihat nilai ekspor dan impornya yang masing-masing mencatatkan kenaikan. Kenaikan nilai ekspor tercatat pula pada sektor pertanian, industri, dan tambang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang menggembirakan impor barang penolong atau bahan baku ini ada peningkatan 11,53% dan barang modal. Kita harap peningkatan impor barang baku dan barang modal ini menunjukkan bahwa geliat industri dan investasi di tanah air bergerak bagus," katanya.
Adapun secara kumulatif dari awal tahun, neraca dagang Indonesia mencatatkan surplus US$ 3,96 miliar. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan surplus US$ 1,88 juta.
"Performa ekspor kita menjanjikan karena banyak permintaan dari berbagai negara. Kita harap performa ekspor bagus dan surplus kita ke depan akan semakin bagus." kata Suhariyanto.
Tonton juga Video: Ada Corona, Mendag Sebut Neraca Dagang Surplus USD 13,5 Miliar