Produsen mobil, Volkswagen berencana mengurangi biaya produksi baterai yang digunakan dalam mobil listrik garapannya. Hal itu dilakukan agar mobil listrik yang dijual akan lebih terjangkau bagi masyarakat.
Namun, bukan semata-mata dikurangi, kapasitas dan kemampuan baterai juga tetap berkualitas. Strategi kendaraan listrik Volkswagen yang bergantung pada penurunan biaya sistem baterai melalui sel baterai terpadu baru, yang akan diluncurkan pada tahun 2023 dan dipasang di 80% kendaraan listriknya.
Volkswagen juga berencana mendaur ulang hingga 95% bahan baku yang terlibat dalam produksi baterai. Upaya itu dilakukan untuk mendapatkan keunggulan dalam perlombaan mobil listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua desain sel secara radikal akan mengurangi biaya baterai hingga 50% dibandingkan dengan hari ini. Harga baterai yang lebih rendah berarti mobil lebih terjangkau, yang membuat kendaraan listrik lebih menarik bagi pelanggan," kata CEO Volkswagen Herbert Diess, dikutip dariCNN, Selasa (16//3/2021).
Biaya baterai, yang merupakan bagian besar dari total biaya mobil listrik, akan berkurang secara bertahap hingga 50% pada model level awal dan hingga 30% pada model standar.
Diess juga mengatakan perusahaan berencana untuk membangun enam gigafactories di Eropa pada 2030 dengan total kapasitas produksi 240 gigawatt jam per tahun.
Menurutnya itu cukup untuk menggerakkan hampir 4 juta kendaraan listrik Volkswagen ID.3. Dua pabrik baterai pertama akan beroperasi di Skellefteå, Swedia dan Salzgitter, Jerman.
Kini produsen mobil asal Jerman itu telah menjadi saingan kuat bagi Tesla (TSLA) dalam upayanya untuk menjadi produsen kendaraan listrik baterai terbesar di dunia. Volkswagen telah menjual 231.600 kendaraan listrik baterai pada 2020. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan jumlah penjualan Tesla.
Diess mengungkap perusahaannya terus berkomitmen untuk membangun baterai yang terbaik di era mobilitas nol emisi. Volkswagen juga berencana menambah titik pengisian kendaraan listrik baru ke jaringan di seluruh Eropa, Amerika Serikat dan China.
Dalam kemitraan dengan BP (BP), Iberdrola Spanyol (IBDRY) dan perusahaan energi Italia Enel (EDCFF), Volkswagen bermaksud untuk mengoperasikan sekitar 18.000 titik pengisian publik di Eropa pada tahun 2025, naik dari total saat ini 3.600.
Sedangkan di AS dan China, anak usaha Volkswagen, Electrify American berencana memiliki sekitar 3.500 titik pengisian cepat di Amerika Utara pada akhir tahun ini. Di China, Volkswagen menargetkan total 17.000 poin pengisian cepat pada tahun 2025.
Sebagai perbandingan, produsen mobil listrik milik Elon Musk, Tesla memiliki 20.000 titik pengisian cepat secara global.
Mulai 2022, kendaraan listrik Volkswagen juga akan mendukung teknologi yang memungkinkan mereka terhubung ke sistem energi pribadi, komersial, dan publik.
Baca juga: RI Dekati VW Demi Proyek Mobil Listrik |
Simak video 'Erick Thohir Minta 3 BUMN Bikin Baterai Mobil Listrik tahun 2023':