Biang Kerok Cabai Mahal, Pemerintah Bantah MUI Minta Jabatan BUMN

Round-Up Berita Terpopuler

Biang Kerok Cabai Mahal, Pemerintah Bantah MUI Minta Jabatan BUMN

Tim detikcom - detikFinance
Minggu, 21 Mar 2021 21:00 WIB
Harga cabai rawit di berbagai wilayah termasuk Jakarta tengah jadi sorotan. Pasalnya harganya naik salah satunya akibat cuaca buruk yang melanda Tanah Air.
Foto: Rifkianto Nugroho

Harga Cabai Mahal

Harga cabai rawit merah beberapa waktu terakhir memang masih mahal. Harganya berada di kisaran Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu per kilogram. Masalah 'pedasnya' harga komoditas pangan itu selalu berulang setiap tahun. Rasanya seperti masalah abadi yang tidak pernah selesai.

Pengamat Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar mengungkapkan masalah harga cabai ini sebenarnya terjadi karena persoalan supply dan demand biasa.

"Demandnya cenderung tetap, sementara supply atau produksi rendah, sehingga harga tinggi," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti INDEF Rusli Abdullah mengungkapkan musim hujan dan cuaca yang tak menentu memang menjadi penyebab utama harga cabai rawit yang mahal ini.

Seharusnya Maret ini sudah mulai mereda. Namun sebentar lagi akan disambut dengan bulan Ramadan dan ada kemungkinan harga belum kembali ke normal.

ADVERTISEMENT

Tips Atur Uang THR

Menurut Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho, jika THR yang diterima tidak utuh maka mau tidak mau harus menyesuaikan pengeluaran di lebaran nanti.

"Memang mau nggak mau kita harus mengikuti gaya hidup kita ataupun cara kita berlebaran, ya akhirnya akan mengikuti dana yang kita miliki saat ini," kata dia.

Menurutnya, karyawan tidak memiliki kendali untuk mendapatkan THR seperti yang diinginkan. Tentunya perusahaan memiliki pertimbangan akan mencicilnya atau langsung membayar secara penuh, dengan catatan jika diizinkan pemerintah.

Satu hal yang bisa menjadi kendali si karyawan adalah cara berlebaran. Jika memiliki banyak uang mungkin bisa lebih leluasa dalam merayakan Idul Fitri. Sementara ketika dana terbatas maka harus lebih mengencangkan ikat pinggang.

Misalnya saja, kita harus mulai menimbang-nimbang kembali apakah sebaiknya menunda mudik atau tetap memaksakan diri untuk pulang ke kampung halaman.



Simak Video "Video Berita Terpopuler: Kemenangan Timnas hingga Gempa Dasyat Guncang Myanmar"
[Gambas:Video 20detik]

(toy/dna)

Hide Ads