Alhamdulillah! Arab Suntik Rp 140 T ke LPI

Alhamdulillah! Arab Suntik Rp 140 T ke LPI

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 23 Mar 2021 15:54 WIB
abu dhabi uni emirat arab
Foto: Zaki Alfarabi/Tim Infografis
Jakarta -

Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan akan menggelontorkan US$ 10 miliar atau sekitar Rp 140 triliun (dalam kurs Rp 14.000) ke dalam Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Indonesia.

Menurut keterangan KBRI Abu Dhabi, yang dikutip Selasa (23/3/2021), penempatan dana investasi ini merupakan arahan langsung dari Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ).

Dengan investasi ini, menurut Duta Besar Indonesia untuk UEA Husin Bagis, UEA menjadi investor utama yang terbesar pada LPI yang juga dikenal sebagai Indonesia Indonesia Investment Authority ( INA). Sebelumnya beberapa negara, antara lain Jepang, Amerika Serikat dan Kanada telah mengumumkan komitmen investasi mereka pada INA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bergabungnya PEA semakin menunjukkan tingginya kepercayaan dunia internasional untuk berinvestasi pada INA dan akan semakin menarik investor dunia lainnya untuk bergabung dan berinvestasi," ujar Husin Bagis dalam keterangannya.

Dilansir dari kantor pemberitaan UEA, WAM, investasi yang digelontorkan akan difokuskan pada sektor-sektor strategis di Indonesia, termasuk infrastruktur, jalan, pelabuhan, pariwisata, dan pertanian. UEA juga akan melirik sektor-sektor lain yang menjanjikan yang berpotensi untuk tumbuh dan dapat berkontribusi pada pertumbuhan serta kemajuan ekonomi dan sosial.

ADVERTISEMENT

UEA dan Indonesia menikmati ikatan politik, ekonomi, dan budaya yang kuat. Hubungan diplomatik resmi kedua negara dimulai pada tahun 1976, dengan pembukaan Kedutaan Besar Indonesia di Abu Dhabi pada 28 Oktober 1978.

Kedutaan Besar UEA di Jakarta diresmikan pada tahun 1991, menyusul kunjungan bersejarah almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan ke Indonesia pada tahun 1990.

Hubungan antara kedua negara telah menyaksikan pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir dengan peningkatan kunjungan timbal balik di tingkat kepemimpinan puncak dan pejabat senior, terutama kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo pada September 2015 ke UEA, dan kunjungan Yang Mulia Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia pada Juli 2019.

Kedua negara menandatangani beberapa kesepakatan dan kesepakatan kerja sama. Terakhir, Indonesia dan UEA baru saja melakukan pekan pertemuan bisnis sebulan lalu. Beberapa perjanjian kerja sama telah ditandatangani terkait dengan pelabuhan, logistik, industri strategis dan pertahanan, energi, pariwisata, ekonomi kreatif, dan pertanian bakau.

Dalam hubungan perdagangan dan ekonomi, terjadi pertumbuhan yang luar biasa, dengan volume pertukaran perdagangan mencapai sekitar US $ 3,7 miliar.




(hal/dna)

Hide Ads