Penjualan cabai kering di pasar tradisional di Kabupaten Cianjur meningkat, pasca harga cabai rawit merah melonjak hingga mencapai Rp 120 ribu per kilogram. Bahkan penjualan cabai kering bisa naik 100 persen.
Agus Mulyana (21), pedagang di Pasar Muka Cianjur, mengatakan sejak harga cabai melonjak, penjualan cabai kering memang mengalami peningkatan.
Bahkan dari yang biasanya dia hanya menjual 5 kilogram cabai kering, kini dalam sehari dia bisa menghabiskan stok 10 kilogram cabai kering.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang beli sekarang banyaknya nyari cabai kering, karena cabai rawit merah mahal. Penjualan naik dua kali lipat," ujar Agus, Minggu (28/3/2021).
Baca juga: Ada Cara Supaya Harga Cabai Nggak Mahal? |
Menurut Agus, harga cabai kering memang lebih murah. Satu kilogram cabai kering hanya Rp 70 ribu, sedangkan cabai rawit merah saat ini sudah menyentuh angka Rp 120 ribu per kilogram.
"Biasanya yang beli itu dicampur, misalnya beli cabai rawitnya seperempat kilogram, cabai keringnya satu ons. Itu sudah cukup, karena satu ons cabai kering sama pedasnya dengan seperempat cabai rawit. Hanya dari segi rasa memang berbeda, antara cabai kering dengan cabai rawit segar," kata dia.
Ia menyebutkan peningkatan permintaan cabai kering akan terus terjadi selama harga cabai rawit mahal. Dia pun mengaku belum mengetahui kapan harga cabai rawit akan kembali turun.
Pasalnya, stok dari petani minim di musim hujan ini, lantaran banyak yang mengalami gagal panen.
"Biasanya memang mahal kalau selama musim hujan. Tapi kalau stok sudah aman, harganya pasti turun drastis. Normalnya harga cabai rawit merah itu Rp 40 ribu per kilogram," kata dia.
Sementara itu, Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan pihaknya sudah mengintruksikan dinas terkait untuk melakukan antisipasi agar harga cabai rawit merah tidak terus mengalami kenaikan, terlebih saat momentum ramadan serta idul fitri.
"Memang komoditas tersebut terus mengalami kenaikan. Pemkab Cianjur sedang mengupayakan agar harga bisa kembali normal, atau minimalnya tidak terus naik saat ramadan dan Idul Fitri," pungkasnya.
(dna/dna)