Jaga Harga Cabai Stabil, Kemendag Sebar Mesin Pengawet ke Daerah

Jaga Harga Cabai Stabil, Kemendag Sebar Mesin Pengawet ke Daerah

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 31 Mar 2021 12:00 WIB
Harga cabai rawit di berbagai wilayah termasuk Jakarta tengah jadi sorotan. Pasalnya harganya naik salah satunya akibat cuaca buruk yang melanda Tanah Air.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Harga cabai di Indonesia kerap kali mengalami fluktuasi, yang utamanya diakibatkan oleh faktor cuaca. Misalnya saja belakangan ini, harga cabai melambung tinggi di atas Rp 100.000/Kg, namun ketika anjlok bisa menyentuh Rp 20.000-25.000/Kg.

Kenaikan harga cabai biasanya terjadi ketika curah hujan sedang ekstrem. Akibatnya, petani tak bisa memanen cabai, sehingga pasokan kurang dan harga tinggi. Sebaliknya, jika cuaca panas, maka kualitas cabai akan bagus dan bisa dipanen. Dengan demikian, pasokan cabai akan melimpah, dan harga pun jatuh.

Kedua kondisi ini punya dampak yang jauh berbeda baik di level produsen maupun konsumen. Ketika cabai langka, petani bisa diuntungkan dengan harga yang tinggi, dan konsumen terpaksa membeli dengan harga yang mahal. Namun, ketika musim panen petani merugi, dan konsumen diuntungkan dengan harga yang murah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengatasi itu, perlu adanya teknologi yang bisa menyimpan cabai untuk waktu yang lama. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan, pihaknya akan menyebarkan sebuah mesin dengan teknologi ozon yang bisa mempertahankan kualitas cabai sampai kurang lebih 2 bulan.

"Untuk periode tanam kedua mudah-mudahan kita sudah bisa bantu dengan alat untuk menyimpan cabai dalam waktu yang cukup lama, lebih kurang 2 bulan. Jadi kalau oversupply kita bisa simpan," kata Syailendra kepada detikcom, Rabu (31/3/2021).

ADVERTISEMENT

Mesin berteknologi ozon ini nantinya akan dibagikan di sentra-sentra produksi cabai, antara lain di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Targetnya, pada musim panen besar kedua yakni Juli-Agustus 2021, mesin ini sudah bisa dibagikan.

"Bagaimana cara mengatasi cabai ini, mudah-mudahan panen kedua alat-alat itu sudah bisa kita install di sentra-sentra produksi, dan cabainya jauh lebih bagus," urainya.

Nantinya, petani juga akan diajarkan cara memanen cabai yang baik agar kualitas cabai lebih baik. Dengan demikian, ketika musim panen, kelebihan stok cabai bisa disimpan untuk kemudian didistribusikan ketika tak ada panen.

"Kita di daerah sentra-sentra yang besar dulu. Ini bukan coba lagi, sudah tinggal pasang," tandas Syailendra.

Simak juga Video: Harga Cabai Meroket, Petani Sebut Faktor Cuaca

[Gambas:Video 20detik]



(vdl/eds)

Hide Ads