Bandara Husein resmi melayani pemeriksaan COVID-19 calon penumpang dengan alat GeNose pada Kamis (1/4/2021). Penggunaan alat deteksi virus Corona buatan UGM ini juga serentak dilaksanakan di tiga bandara lainnya di Palembang, Yogyakarta dan Surabaya.
"Kita tahu bahwa GeNose adalah produk anak bangsa yang sesuai arahan pak presiden, bahwa kita harus mengutamakan produk dalam negeri. Namun demikian produk dalam negeri cukup tangguh dan teruji, GeNose dilakukan di 44 stasiun dan sudah melakukan pengujian terhadap lebih dari 300 ribu orang, sangat teruji," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandara Husein, Kota Bandung, Kamis (1/4).
Pemeriksaan dengan menggunakan GeNose ini merupakan salah satu opsi yang bisa diambil penumpang yang hendak melakukan keberangkatan. Dua opsi pemeriksaan lainnya, yakni menggunakan dokumen hasil swab antigen dan PCR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesan saya lakukan dengan teliti karena proses ini adalah proses yang penting bagi bangsa Indonesia, bagi setiap orang karena sekalian bepergian di cek dirinya positif atau negatif, kalau dia positif harus isolasi mandiri, oleh karenanya lakukan dengan hati-hati dan bertahap," ujar Budi,
Menhub Budi pun bersama Dirjen Hub Udara Novie Riyanto dan Dirut Angkasa Pura II Awaluddin meninjau langsung pemeriksaan dengan GeNose ini. Menurut Budi, penerapan pemeriksaan dengan GeNose pun akan dilakukan di Bandara Soekarno Hatta kemudian.
"Kalau nanti ke Soekarno-Hatta, setelah (bandara) yang lain mampu dikelola dengan baik," ujar Budi.
![]() |
"Hari ini saya juga menyaksikan vaksinasi kepada lansia dan beberapa pelaku-pelaku transportasi yang memang mendapatkan prioritas dari pemerintah, dengan dilakukan ini, kepercayaan diri kita meningkat khususnya bagi teman-teman di sektor transportasi, walau setelah divaksin bukan berarti anda imun atau kebal, tetap memakai masker, 3M tetap dilakukan," ucap Budi menambahkan.
Executive General Manager Bandara Husein Sastranegara R Iwan Winaya Mahdar mengatakan, pihaknya menyediakan empat mesin pemeriksaan GeNose. Tiga mesin digunakan untuk pelayanan dan satu mesin lainnya disiapkan sebagai cadangan.
"Satu mesin bisa melayani per satu jamnya itu 10 penumpang, sehingga tiga mesin bisa 30 penumpang. Operasional kami sementara 9 jam per hari, jadi kita bisa melayani 270 penumpang," katanya.
![]() |
"GeNose merupakan salah satu pilihan bagi penumpang untuk membawa dokumen kesehatan, di Husein juga tersedia rapid antigen dan PCR," katanya.
Iwan mengatakan, sebelum resmi diberlakukan, uji coba pemeriksaan GeNose telah dilakukan pada 22 Maret hingga 26 Maret lalu. "Tidak ada kendala, alhamdulillah lancar," katanya.
Penumpang dibebankan biaya Rp 40 ribu untuk pemeriksaan GeNose ini, waktu tunggu calon penumpang pun dari sejak pendaftaran hingga keluar hasil tes kurang lebih 10 menit. "Satu hari 270 penumpang yang bisa kita layani GeNose, karena di Husein, pada Februari trafik tertinggi pelaku perjalanan dari Bandung itu 800 - 900 orang, artinya 20 persen bisa menggunakan layanan GeNose," katanya.
(yum/ang)