Kebijakan diskon PPnBM jilid kedua diharapkan dapat menggenjot penjualan mobil. Sebab, penjualan mobil di masa pandemi sedang lesu.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menjelaskan, pada tahun ini pihaknya menargetkan penjualan mobil baru sebanyak 750.000 unit. Sementara, penjualan pada periode Januari-Februari masih lesu di kisaran 50.000 unit per bulan.
Secara kasar, dengan rata-rata penjualan 50.000 unit per bulan maka selama setahun penjualan mobil diperkirakan hanya mencapai 600.000 unit. Padahal, dalam setahun ada masa di mana penjualan tidak optimal seperti saat Lebaran dan libur Natal-Tahun Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sebetulnya cuma dihitung 11 bulan kerja, kalau 11 bulan kerja kita kalikan rata-rata seperti Januari-Februari kemarin ya cuma 550.000, jadi kita shortage 200.000," katanya kepada detikcom, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Sabar..Harga Innova-Fortuner Belum Turun |
Maka itu, pihaknya berharap adanya diskon PPnBM ini untuk mencapai target 750.000 unit. Dia bilang, diskon PPnBM jilid pertama sendiri telah memberikan dampak yang signifikan pada penjualan mobil.
"Terasa, kalau kita lihat memang kemarin baru tutup bulan, saya belum dapatin data semuanya, tapi secara kasar dua minggu pertama, tiga minggu pertama penjualan naik cukup tinggi yaitu untuk produk-produk yang terkena relaksasi pajak itu naik penjualan hampir sampai 2 kalilipat," ujarnya.
Meski demikian, kata dia, upaya menggenjot penjualan tersebut juga bukan tanpa tantangan. Dia bilang, pekerjaan rumah yang harus diselesaikan ialah masalah produksi. Sebab, saat pandemi jumlah pegawai pabrik sudah banyak berkurang.
Tak hanya pegawai, pasokan komponen juga menjadi pekerjaan rumah. Saat ini, pihaknya tengah berupaya memastikan agar pasokan komponen tidak menjadi masalah.
"Sekarang dengan adanya peningkatan penjualan kami tentu harus menaikkan produksi harus hire lagi pegawai, dalam kondisi COVID begini agak rada sudah tapi kita berjuang terus untuk naikin jumlah pegawai. Kemudian dari sisi komponen-komponen, kita harus survival bisa meminta para industri komponen mensuplai kita jangan sampai kita kekurangan karena kalau nggak, mobilnya nggak jadi," paparnya.
(acd/dna)