Dunia maya tengah heboh dengan adanya netizen yang membuat pernyataan kecewa terhadap BUMN. Mereka merasa dizalimi oleh BUMN yang dianggap tidak membayar vendor lokal tepat waktu.
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan, jika memang kondisi itu terjadi, kemungkinan karena BUMN juga tengah mengalami kesulitan keuangan dalam keadaan pandemi saat ini.
"Kejadian COVID-19 sangat memukul kinerja keuangan dunia usaha termasuk BUMN. Apalagi yang terkait layanan transportasi publik. Juga sektor lain yang relatif berhenti beroperasi selama masa PSBB seperti sektor infrastruktur dan konstruksi," ucapnya saat dihubungi detikcom, Senin (5/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kondisi seperti itu, menurut Toto BUMN bersikap sangat berhati-hati dalam mengelol arus kasnya. Tujuannya tentu agar mereka bisa mempertahankan bisnisnya.
"Salah satu sektor yang bisa dilakukan efisiensi adalah delay pembayaran ke suppliers atau vendor. Bisa saja BUMN melakukan hal tersebut karena kondisi extra ordinary ini," terangnya.
Meski begitu, sebagian BUMN sudah mendapatkan jatah dana PMN ataupun talangan modal kerja dari pemerintah. Untuk BUMN seperti itu memang sudah seharusnya mereka membayar vendor tepat waktu.
"Cuma musti di cek juga apakah BUMN-BUMN tersebut sudah menerima pencairan PMN atau talangan modal kerja sesuai jadwal atau mereka juga masih tunggu pencairan tersebut," tambahnya.