Gubernur Bali Wayan Koster meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk memberikan insentif khusus kepada daerahnya selaku kawasan pariwisata. Bali, menurut dia, berkontribusi besar terhadap perekonomian lewat destinasinya.
"Nah yang kami inginkan adalah kebijakan spasial ke Bali, fiskal yang spesifik," kata Koster dalam acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual, Jumat (9/4/2021).
Permintaan khusus itu, Koster beralasan Bali mampu mendatangkan sekitar 6,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) atau sekitar 39% dari total kunjungan nasional. Dari angka itu, kontribusi terhadap devisa nasional sekitar 29%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dari jumlah wisatawan domestik, Koster mencatat ada sebanyak 10,5 juta kunjungan. Dengan begitu, Bali telah dikunjungi hampir 17 juta orang setiap tahunnya.
"Jadi ekonomi Bali bergantung pariwisata, ketika pariwisata normal tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Bali 6,5% di atas ekonomi nasional," jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada Sri Mulyani Indrawati insentif khusus Bali yang tujuannya meningkatkan kembali sektor pariwisata.
"Karena Bali menjadi tujuan satu-satunya wisatawan mancanegara, pemerintah bersama DPR itu bijak kalau ada keberpihakan kepada Bali, artinya tidak overall, tapi ada keberpihakan Bali, karena terbesar pariwisata ada di Bali. Jangan kalau sulit habis manis sepah dibuang, itu ibaratnya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sri Mulyani mengatakan pemerintah sudah menyiapkan dana hibah pariwisata yang mencapai Rp 3,3 triliun. Khusus Bali, dikatakannya mendapat Rp 1,18 triliun untuk 9 kabupaten/kota.
Dana hibah ini, dikatakannya akan dimanfaatkan oleh sektor usaha pariwisata yang selama ini terdampak oleh pandemi COVID-19.
"Hibah pariwisata 2020 se-provinsi Bali, di sini alokasinya Rp 3,3 triliun untuk 101 daerah seluruh daerah. Untuk Bali sendiri Rp 1,18 triliun untuk 9 kabupaten/kota," kata Sri Mulyani.
"Saya tahu banyak kabupaten/kota masih menghendaki, karena memang Bali adalah salah satu yang paling dalam terpengaruh pandemi. Jadi kita memberikan, sesudah kita mendengar aspirasi dari hotel, restoran dan akomodasi, horeka ini yang paling terkena dahsyat dari pandemi," tambahnya.
(hek/zlf)