Harga-harga Barang di AS Melonjak, Tanda Inflasi?

ADVERTISEMENT

Harga-harga Barang di AS Melonjak, Tanda Inflasi?

Aulia - detikFinance
Rabu, 14 Apr 2021 10:25 WIB
Pusat bisnis di New York, Wall Street terlihat kosong melompong sebagai dampak
 pandemi Covid-19, Minggu (29/3/2020).
Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Jakarta -

Potensi lonjakan inflasi di Amerika Serikat (AS) telah diprediksi usai Presiden AS Joe Biden menggelontorkan stimulus Corona senilai US$ 1,9 triliun. Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengungkap beberapa barang konsumen di AS disebut telah mengalami lonjakan.

Mengutip dari CNN, Rabu (14/4/2021) Harga konsumen untuk Maret naik 2,6% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Secara khusus harga energi yang tercatat melonjak, termasuk biaya bensin yang naik 22,5% selama setahun terakhir. Sementara harga minyak telah menurun sejak tahun lalu dan belum mencapai harga normal. Sedangkan harga makanan naik 0,1% bulan lalu.

Harga mobil dan truk bekas naik 0,5% pada Maret, menandai kenaikan bulanan pertama sejak Oktober 2020. Secara tahun ke tahun, harga kendaraan bekas masih naik 9,4%.

Biaya transportasi lainnya termasuk tarif penerbangan dan angkutan umum juga melonjak 1,8% setelah mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut. Kenaikan tersebut sebagian besar didorong oleh kenaikan harga sewa mobil dan asuransi mobil.

Ekonom memperkirakan inflasi akan terus memanas selama bulan-bulan musim panas, terutama karena orang-orang mulai melakukan perjalanan lagi. Laporan inflasi harga produsen pekan lalu, yang mengukur perubahan harga jual barang dan jasa, juga berada di atas ekspektasi.

Harga-harga barang naik karena negara mulai melakukan pembukaan kembali setelah peluncuran vaksin COVID-19. Hal itu akan membantu meningkatkan permintaan konsumen.

Inflasi yang lebih tinggi merupakan pertanda baik untuk pemulihan ekonomi. Tetapi investor khawatir lonjakan harga yang tiba-tiba akan memaksa Federal Reserve untuk menyesuaikan kebijakan moneter lebih cepat dari yang diharapkan, yang akan menjadi berita buruk bagi pasar saham.

Simak juga 'Reaksi Dwayne Johnson 'The Rock' Didukung Jadi Presiden AS':

[Gambas:Video 20detik]



(zlf/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT