Menhub Gandeng Anies Jaga Tanjung Priok Nggak Padat di Musim Lebaran

Menhub Gandeng Anies Jaga Tanjung Priok Nggak Padat di Musim Lebaran

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 16 Apr 2021 04:00 WIB
Komisi V DPR RI menggelar rapat kerja (raker) dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hingga Sriwijaya Air, di ruang Komisi V Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (03/02/2021). Rapat yang dimulai pada pukul 13.00 WIB, membahas terkait kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Foto: Rengga Sancaya: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Jakarta -

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menggelar pertemuan membahas antisipasi dan mitigasi jika terjadi kepadatan lalu lintas kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok. Pertemuan digelar di Kantor Pelindo II (IPC), Jakarta, Kamis (15/4/2021).

Pertemuan tersebut dihadiri antara lain oleh Dirjen Perhubungan Laut Agus H. purnomo, Kepala BPTJ Polana B. Pramesti, Dirut Pelindo II Arif Suhartono, dan perwakilan dari asosiasi, serta instansi terkait lainnya.

Usai pertemuan tersebut, Budi Karya mengatakan ada dua hal yang telah disepakati dalam rapat untuk menangani kepadatan di arus lalu lintas kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, apabila satu pelabuhan mengalami penumpukan jumlah kedatangan, maka wajib dialihkan ke pelabuhan lain, karena saat ini ada ketimpangan antara pelabuhan satu, dua, dan tiga, yang ada di pelabuhan Tanjung Priok.

"Penerapan Standard Operation Procedure (SOP) dan digitalisasi menjadi satu hal penting untuk mengatasi ketimpangan tersebut. Maka dari itu, Saya tugaskan Otoritas Pelabuhan dan Pelindo II untuk melaksanakannya dan mengoordinasikannya dengan Bea Cukai," kata Budi Karya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/4/2021).

ADVERTISEMENT

Kedua, Menhub meminta adanya penertiban dan penegakan hukum terhadap perusahaan yang beroperasi tidak sesuai lahan dan zonasinya. Untuk masalah ini Budi Karya mengatakan sudah berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengatur pemetaan zonasi di sekitar pelabuhan.

"Banyak sekali perusahaan yang menempati tidak sesuai dengan peruntukan lahan dan zonasinya, sehingga terjadi penumpukan di beberapa titik. Kami sudah berkoordinasi ke Gubernur DKI untuk menyeleksi mereka serta menganjurkan mereka untuk beroperasi di daerah industri," ucap Menhub.

Menhub juga meminta koordinasi antar pemilik barang terkait arus lalu lintas tersebut, sehingga truk yang masuk membawa barang dapat keluar juga dengan membawa barang atau tidak kosong muatannya.

"Kami ingin ada perbaikan dan ingin meningkatkan indeks logsitik supaya makin baik. Di masa Lebaran ini di mana angkutan logistik boleh bergerak leluasa, Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat melakukan pergerakan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan logistik di masa Lebaran," tutur Menhub.

Sebelumnya, telah terjadi penumpukan arus kendaraan pengangkut kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok beberapa waktu lalu. Diketahui, penyebabnya karena imbas dari terganggunya lalu lintas kapal yang terjadi di Terusan Suez, Mesir, akibat adanya kapal yang karam di wilayah tersebut.

(hal/hns)

Hide Ads