Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor kurma Indonesia mencapai US$ 17,1 juta pada Maret 2021. Kurma yang masuk ke Indonesia berasal dari 10 negara di dunia.
Jika dikumulatifkan, maka total nilai impor mencapai US$ 42,3 juta selama kuartal I-2021 atau selama tiga bulan pertama di tahun ini. Rinciannya, nilai impor kurma yang dilakukan Indonesia selalu meningkat dari US$ 10,3 juta di Januari, lalu US$ 14,9 juta di Februari, dan US$ 17,1 juta di Maret.
Berdasarkan data BPS yang dikutip, Jumat (16/4/2021), sebanyak 10 negara eksportir kurma ke Indonesia pada Maret tahun ini yaitu, Mesir dengan nilai US$ 4,9 juta dan berat 4.522 ton. Mesir menjadi eksportir terbesar kurma ke Indonesia pada Maret 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 4 Alasan Harus Berbuka Puasa dengan Kurma |
Tunisia, nilanya US$ 4,3 juta dengan volume sebanyak 1.302 ton. Arab Saudi, nilainya US$ 3,4 juta dengan volume 3.181 ton. Uni Emirat Arab, nilainya US$ 1,4 juta dengan volume 816 ton. Iran, nilainya US$ 1,2 juta dengan volume 1.061 ton.
Selanjutnya, Amerika Serikat (AS) nilainya US$ 490 ribu dengan volume 41 ton. Aljazair, nilainya US$ 651 ribu dengan volume 319 ton. Palestina, nilainya US$ 322 ribu dengan volume 39 ton. Jordania, nilainya US$ 78 ribu dengan volume 30 ton.
Kemudian Namibia, nilainya US$ 93 ribu dengan volume 42 ton. Sementara lainnya tercatat US$ 68 ribu dengan volume 66 ton kurma.