Aplikasi obrolan audio Clubhouse berhasil mengantongi pembiayaan seri C baru. Sumber menyebutkan dengan pendanaan ini nilai atau valuasi Clubhouse mencapai US$ 4 miliar atau setara dengan Rp 58,4 triliun (kurs Rp 14.600).
Perusahaan yang berbasis di San Francisco ini memungkinkan orang untuk berdiskusi berbagai topik di ruang obrolan audio. Clubhouse mulai tenar ketika miliarder Elon Musk dan Mark Zuckerberg menggunakan aplikasi itu.
Dikutip dari Reuters, Senin (19/4/2021), saat ini Clubhouse digunakan oleh 10 juta pengguna aktif. Awal bulan ini Bloomberg melaporkan jika Twitter Inc melakukan diskusi untuk pembelian aplikasi audio dengan valuasi US$ 4 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tentang Clubhouse App! |
Dalam laporan BBC, disebutkan Clubhouse berharga karena kenaikan pengguna yang signifikan. Menurut firma riset App Annie, angka itu telah bertambah sekitar seperlima dari jumlah itu selama empat minggu sebelumnya.
Aplikasi yang tumbuh dengan cepat meskipun hanya untuk orang yang diundang dan terbatas pada iOS Apple, aplikasi itu tampaknya disebut-sebut menemukan celah di pasaran. Namun, saat ini aplikasi tidak bisa menghasilkan uang bagi penggunanya.
Clubhouse tidak sendiri, aplikasi semacam itu juga dimiliki sosial media lainnya. Seperti, Twitter telah meluncurkan Spaces, fitur streaming audio di dalam aplikasi Twitter yang sudah ada.
Aplikasi obrolan Telegram juga meluncurkan fitur obrolan suara tahun lalu, dan memperbarui fitur tersebut pada bulan Maret ini agar berfungsi seperti dinamika Clubhouse dari satu orang ke banyak orang. Discord juga baru saja meluncurkan Stages, yang juga memiliki sistem kerja sama seperti Clubhouse dan fitur yang dimiliki Telegram.
(kil/ara)