Erick Thohir Mau Beli Peternakan di Belgia, Bisa Kurangi Impor?

Erick Thohir Mau Beli Peternakan di Belgia, Bisa Kurangi Impor?

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 20 Apr 2021 17:51 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan keinginannya untuk memiliki peternakan sapi di Belgia. Peternakan sapi ini nantinya akan dibeli oleh perusahaan BUMN dalam rangka mengurangi impor daging.

Rencana tersebut disampaikan langsung kepada Dubes Indonesia untuk Belgia, Andri Hadi. Dan Andri pun siap mencarikannya.

Erick menyebut, rencana pembelian peternakan itu untuk menangani masalah impor sapi yang mencapai 1,5 juta setiap tahunnya. Namun, apakah rencana tersebut mampu mengurangi impor sapi?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai impor daging sapi yang dilakukan Indonesia karena produksi nasional belum mencukupi kebutuhan.

Dia pun menilai baik rencana pembelian peternakan sapi di Belgia ini. Sebab, pembangunan peternakan di tanah air pun tidak semudah membalikan telapak tangan.

ADVERTISEMENT

"Banyak kendala untuk membangun peternakan sapi potong. Dalam hal pakan ternak misalnya, untuk menghasilkan sapi potong yang diterima oleh industri, pakannya tidak sembarangan, begitu juga usia potong sapi. Petani akan terkendala dalam membesarkan sapi karena harga pakan ternak mahal karena tidak disubsidi oleh APBN," kata Agus seperti yang dikutip, Selasa (20/4/2021).

Lebih jauh Agus menambahkan, situasi ini membuat peternak memberi pakan rumput atau pakan lain yang membuat sapi tidak tumbuh sesuai standar industri, atau lebih jelek lagi, sapi terpaksa dipotong sebelum waktunya

Agus menilai ide pembelian peternakan sapi di Belgia pun bukan hal yang baru. Menurut dia, pada tahun 2013 sosok Dahlan Iskan pernah mengeluarkan ide serupa. Namun tidak dilaksanakan,

"Untuk pelaksanaannya perlu kehati-hatian dan perlu dilakukan dengan perhitungan yang matang. Apakah sudah dilakukan due diligence atas peternakan yang akan dibeli. Juga perlu melibatkan lembaga pengawasan, misalnya BPK dan KPK," ujarnya.

Sementara itu, Erry Riyana Hardjapamekas, mantan pimpinan KPK yang juga aktivis anti korupsi menyebut sepanjang proses penyusunan kebijakannya dilakukan berdasarkan data yang akurat dan sahih, serta mengikuti prinsip-prinsip tata kelola yang baik, hal itu dapat dilakukan.

Apalagi, dikatakan Erry, kebijakan pembelian peternakan sapi di Belgia diambil demi memenuhi kebutuhan rakyat banyak.


Hide Ads