Keberadaan e-commerce di Indonesia turut meningkatkan peluang ekspor bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Solo. Hal ini pun dirasakan oleh salah satu pengusaha kebaya asal Solo, Herawan, yang kini telah dapat memasarkan produknya hingga lima negara yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam.
Pemilik toko online kebayamumer di Shopee ini mengaku sejak awal bergabung dengan Program Ekspor Shopee, dirinya merasakan dampak yang signifikan. Hingga kini, Herawan terus mendapatkan pesanan ekspor. Bahkan, sekitar 40% penjualan tokonya berasal dari ekspor, sedangkan 60% berasal dari lokal.
"Sudah 3 tahun saya bergabung dengan Shopee dan saya merasa senang karena sangat membantu toko offline saya. Di saat pandemi seperti ini, banyak konsumen yang beralih berbelanja secara online. Terlebih lagi, program-program di Shopee menarik banyak konsumen, khususnya Gratis Ongkir Xtra." ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Herawan menjelaskan sejak berpartisipasi dalam Program Ekspor Shopee, dirinya mendapat dukungan dan pendampingan dari Shopee. Hal inilah juga yang membuat penjualan meningkat dengan signifikan.
Soal penjualan ekspor, Herawan menyebut saat ini mayoritas penjualan ekspor Kebayamumer datang dari Malaysia dan Thailand. Meskipun demikian, pria yang tinggal di wilayah Laweyan, Solo ini akan tetap terpacu mengembangkan produknya dengan menjaga kualitas produk agar lebih dapat bersaing di pasar ekspor.
Ke depan, Herawan berencana untuk memodifikasi produk dengan desain baru yang lebih dapat diterima dan sesuai dengan preferensi konsumen luar negeri. Salah satunya membuat produk dengan desain melayu untuk konsumen Malaysia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Shopee Handhika Jahja mengungkapan UMKM Solo memang memiliki potensi di pasar ekspor. Bersama Pemkot Solo, Shopee akan menggelar program UMKM Solo Go Ekspor pada 23-24 April 2021. Program tersebut nantinya akan memberikan berbagai pelatihan UMKM, bantuan pendanaan, hingga akses ke pasar ekspor di Asia Tenggara bagi UMKM Solo.
"Data kami mencatat ada 40.000 UMKM Solo yang terdaftar dan 5.000 di antaranya memiliki toko ekspor aktif. Angka ini tentu masih bisa terus ditingkatkan melalui program yang akan kami jalankan bersama Pemerintah Kota Solo," pungkasnya.
(akn/hns)