JPMorgan Chase & Co kini tengah mendapatkan kritikan keras setelah mendanai European Super League. Klub-klub sepak bola yang membentuk Liga Super Eropa itu diduga mengatur perebutan uang besar-besaran dari terbentuknya liga itu.
Dikutip dari CNN, Kamis (22/4/2021) Bank terbesar AS yang memberikan pinjaman US$ 4,2 miliar sekarang dianggap sebagai kaki tangan yang bersedia memberikan uang ke-12 tim yang membentuk liga tersebut. Tindakan itu dikecam akan merusak salah satu aset budaya berharga Eropa.
Bank terbesar AS itu mendapatkan kritikan keras dari para penggemar, badan pengelola olahraga, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan bahkan keluarga kerajaan Inggris. Selain itu juga mendapat ejekan di media sosial karena perannya dalam kesepakatan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak berpikir proyek itu sekarang bisa berjalan," kata Andrea Agnelli, Ketua Klub Italia Juventus.
Kenapa JPMorgan dianggap salah? JPMorgan menolak berkomentar. Namun sumber mengatakan keterlibatan JPMorgan telah diperiksa oleh komite internal yang menilai kesepakatan potensial itu dilakukan untuk reputasi atau risiko kredit.
Sumber tersebut mengatakan pembentukan liga telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu, meskipun JPMorgan tidak terlibat dalam negosiasi antar klub. Namun, bank memiliki hubungan yang erat dengan banyak tim yang terlibat. Termasuk pernah menyediakan pembiayaan stadion untuk Real Madrid, yang presidennya Florentino Perez juga akan memimpin Liga Super.
JPMorgan diprediksi tidak akan mengalami kerugian finansial jika proyek tidak dilanjutkan. Tetapi di antara beberapa penggemar olahraga, citranya telah mendapat pukulan besar.
Baca juga: Ramai-ramai Menolak European Super League |