PMO Kartu Prakerja mencatat sepanjang tahun ini sudah menyalurkan insentif sebesar Rp 2,5 triliun. Insentif itu diberikan kepada 2,5 juta peserta yang telah menyelesaikan seluruh pelatihan.
Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan pada kuartal I-2021 pihaknya telah menyerap habis anggaran yang disediakan sebesar Rp 10 triliun. Anggaran itu ditujukan untuk 2,7 juta orang penerima baru program Kartu Prakerja yang berbeda dari tahun lalu.
"Jadi ini betul-betul pemeratan kesempatan untuk memperoleh akses pelatihan yang berkualitas dan bergam. Nah dari 2,7 juta penerima di 2021 ini sebanyak 2,5 juta telah menerima insentif. Artinya mereka sudah selesai pelatihan, telah memberikan ulasan dan rating, serta menerima sertifikat pelatihan," ucapnya dalam acara Dialog Produktif Kabar Kamis secara virtual, Kamis (22/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Denni pun menjabarkan penggunaan insentif oleh para peserta yang berpengaruh kepada pemulihan ekonomi. Rata-rata peserta menggunakan 95% insentif yang didapat untuk membeli bahan pangan.
"Jadi insentif ini yang penting adalah menopang daya beli dan bisa memutar ekonomi setempat. Misalnya bahan pangan ini beli beras telur dan lain-lain. Ini kan ada efek ekonomi setempat," tambahnya.
Kedua ada peserta yang menggunakan 74% insentifnya untuk membayar listrik dan air. Nah yang menarik ada yang menggunakan 70% insentifnya untuk modal usaha.
"Jadi Prakerja juga secara tidak langsung mendorong kewirausahaan. Banyak sekali kita temukan sobat Prakerja ini saling berkolaborasi untuk modal usaha," tuturnya.
Denni mencontohkan ada 3 peserta yang ternyata patungan mendirikan usaha. Misalnya peserta A mengambil pelatihan barista, peserta B mengambil pelatihan digital marketing dan peserta C mengambil pelatihan keuangan.
"Mereka berkolaborasi. Insentif Rp 2,4 juta bisa mereka kumpulkan untuk sewa lokasi dan sebagainya," terang Denni.
Seperti diketahui, peserta Kartu Prakerja akan mendapatkan manfaat dengan total sebanyak Rp 3.550.000. Sebesar Rp 1.000.000 tidak bisa diuangkan karena untuk dana pelatihan, jika tidak mengikuti pelatihan maka kepesertaan akan hangus dan uang akan dikembalikan ke kas negara.
Sisanya yakni Rp 2.550.000 bisa dipegang masyarakat jika mengikuti pelatihan Kartu Prakerja. Nantinya, manfaat itu diberikan setelah mengikuti pelatihan yang akan ditransfer Rp 600.000 selama empat bulan, dan jika mengisi survei sebanyak 3 kali akan dapat insentif tambahan sebesar Rp 150.000.
(das/hns)