Sri Mulyani Pamer Dana Abadi LPDP Tembus Rp 70 T

Sri Mulyani Pamer Dana Abadi LPDP Tembus Rp 70 T

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 22 Apr 2021 17:36 WIB
Ini yang Baru dari Pendaftaran Beasiswa LPDP 2018
Foto: dok.
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, dana abadi yang dikelola melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengalami peningkatan yang signifikan dari sejak LPDP dibentuk. Saat ini, akumulasi dana abadi mencapai Rp 70,1 triliun.

Padahal, waktu awal dibentuk dana abadi yang dikelola hanya Rp 1 triliun.

"Sejak LPDP dibentuk tahun 2012, sejak 2009 bahkan, dalam hal ini LPDP saat ini sudah mengakumulasi dana abadi sebesar Rp 70,1 triliun. Ini dimulai dengan awalnya dana abadi itu hanya Rp 1 triliun jadi suatu kenaikan yang luar biasa," terangnya dalam acara Merdeka Belajar Episode 10, Rabu (22/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di dalam dana abadi Rp 70,1 triliun ini terdapat dana abadi pendidikan sebesar Rp 61,1 triliun, dana abadi penelitian Rp 4,99 triliun, dana abadi perguruan tinggi Rp 3 triliun, dan dan abadi untuk kebudayaan Rp 1 triliun," tambahnya.

Sri Mulyani menjelaskan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selama ini mengelola belanja yang besar pada anggaran pendidikan. Selama ini, 20% belanja untuk anggaran pendidikan habis karena sistem tahun anggaran, di mana seluruh anggaran harus habis dibelanjakan.

ADVERTISEMENT

Maka itu, Kemenkeu kemudian merintis pembentukan dana abadi. Sehingga, 20% anggaran pendidikan ini betul-betul bisa didesain dengan program-program yang tidak terburu-buru dihabiskan dalam satu tahun anggaran.

"Pembentukan dana abadi dalam bentuk dana pendidikan, yang kemudian dikenal sebagai dana abadi untuk membiayai beasiswa baik yang sifatnya reguler, afirmasi maupun untuk ASN, TNI, Polri itu merupakan suatu pemikiran untuk menciptakan sebuah dana yang bermanfaat antar generasi," katanya.

Maka itu, pihaknya berharap agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama betul-betul memikirkan desain dari penggunaan dana abadi ini.

"Kita berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama betul-betul memikirkan desaian penggunaan ini yang betul-betul bisa dimanfaatkan antar generasi," ujarnya.

(acd/dna)

Hide Ads