Pemerintah telah menetapkan anggaran Program Kartu Prakerja tahun ini sama dengan tahun lalu yakni Rp 20 triliun. Peserta terpilih Kartu Prakerja secara total akan mendapat dana bantuan sebesar Rp 3,55 juta.
Rinciannya, uang bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pascapelatihan Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp 50 ribu untuk tiga kali.
"Tujuan Program Kartu Prakerja adalah untuk memberikan keterampilan guna meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja kita sekaligus memacu dan mendorong kewirausahaan," terang Direktur Utama PMO Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam keterangan tertulis, Kamis (20/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 2020 jumlah penerima program Prakerja 5,5 juta orang. Menurut Denni, untuk 2021, anggaran program Prakerja telah dimanfaatkan kepada 2,7 juta orang penerima baru yang berbeda dari peserta tahun 2020.
"5,3 juta orang telah menerima intensif yang berarti telah menyelesaikan seluruh pelatihan. Untuk memulihkan ekonomi arahan Menteri Koordinator Perekonomian, kami telah menyerap anggaran Rp 10 triliun. Jadi ini benar-benar sebuah pemerataan kesempatan, dan dari 2,7 juta penerima manfaat tersebut, 2,5 juta orang sudah menerima intensif," kata dia.
Presiden Joko Widodo juga mengamanatkan agar program Prakerja di masa pandemi mampu jadi jaring pengaman sosial.
"Setelah menyelesaikan pelatihan, penerima manfaat akan mendapatkan insentif. Ini yang dipakai membayar kebutuhan sehari-hari bahkan dapat dimanfaatkan untuk modal usaha. Jadi Prakerja itu secara tidak langsung mendorong kewirausahaan," terang Denni.
Amelia Harmelianti, salah satu penerima manfaat Prakerja gelombang 3 2020 lalu menceritakan Prakerja sangat bermanfaat baginya di kala pandemi.
Ia sebelumnya bekerja di bagian personalia di sebuah event organizer di Jakarta. Namun, pandemi membuatnya dirumahkan. Ia pun mencoba mencari solusi dengan ikut Prakerja untuk mendapatkan skill baru.
Menurut Amelia, pelatihan Prakerja memberikannya ilmu baru yang bisa digunakan sampai kini untuk bekerja di bidang yang baru. Ia mengambil pelatihan Bahasa Mandarin, IELTS, copywriting, dan komunikasi untuk menunjang karier. Ia mengaku mencoba mencari skill yang sekiranya bisa memberikan kesempatan baru apabila ia melamar di perusahaan baru.
Bagi Denni Puspa, Amelia adalah contoh penting kebutuhan skill dari angkatan kerja Indonesia. Menurutnya, pertama adalah angkatan kerja Indonesia harus jadi seorang pembelajar.
"Amel membuktikan dengan Rp 1 juta mendapatkan empat skill baru yang berbeda di masa seperti ini," ujarnya.
Sarimudin, Penerima Manfaat Prakerja Gelombang 14 yang masih melangsungkan pelatihannya di tahun ini turut bercerita.
"Saya terinspirasi mengambil pelatihan Prakerja ini dari cerita teman, saya mendapatkannya setelah sekali mencoba. Di dalamnya saya mengambil pelatihan Microsoft Word. Dulunya saya tidak tahu menahu komputer. Walaupun itu mendasar, tapi sangat membantu, setidaknya saya bisa mengoperasikan komputer," tuturnya.
Sarimudin merupakan mantan cleaning service yang diperbantukan untuk urusan logistik di perusahaannya. Tanpa kemampuan komputer, Sarimudin mencatat pekerjaannya secara manual. Kini Sarimudin sudah memindahkan semua pekerjaannya ke dalam komputer berkat kemampuan yang dipelajarinya dari program Prakerja.
"Pelan-pelan saat ini masih belajar menggunakan Microsoft Word, nanti akan saya tingkatkan kemampuan untuk Microsoft Excel," terang Sarimudin.
Kisah serupa diceritakan Putri Dewi, Penerima Manfaat Prakerja gelombang 3 di tahun 2020.
"Awalnya saya bekerja sebagai cleaning service di stasiun televisi. Namun di masa pandemi saya diminta mengambil gambar dan merekam video berita. Karena dituntut harus bisa segala kemampuan di Ternate. Bersyukur saya mendapatkan skill baru dari program Prakerja," ungkapnya.
Putri Dewi pun mengambil pelatihan menjadi jurnalis profesional untuk pekerjaannya saat ini.
"Saya kini lebih berani mengambil gambar berita dan wawancara. Selain itu saya mengambil pelatihan editing video, sehingga saya bisa memudahkan produser saya untuk menyusun naskah," ujarnya.
"Untuk yang ingin mengikuti Prakerja, semangat untuk terus belajar dan mengikuti perubahan sangat perlu agar daya saing kita meningkat," tutup Putri Dewi.
(mul/ega)