Fakta-fakta Penerbangan India Disetop Imbas Tsunami COVID-19

Fakta-fakta Penerbangan India Disetop Imbas Tsunami COVID-19

Soraya Novika - detikFinance
Sabtu, 24 Apr 2021 11:30 WIB
Airplanes side by side in airport
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/gerenme
Jakarta -

Pemerintah akhirnya mengambil tindakan tegas terkait kedatangan para warga negara India ke Indonesia. Pemerintah kini telah menyetop visa untuk WN India, sekaligus membatasi penerbangan dari India.

Sebagaimana diketahui, gelombang COVID-19 di India kini terus menunjukkan kenaikan kasus. Beberapa WN India pun memilih kabur ke negara lain, salah satunya Indonesia. Baru-baru ini sebanyak 127 WN India tercatat sudah masuk ke Indonesia melalui jalur udara.

"Memang ada kecenderungan adanya pergerakan maka kita memang punya sikap untuk melakukan selektif terhadap penerbangan dari India di antaranya adalah membatasi penerbangan. Kalaupun ada, kita lakukan secara selektif," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam paparan Perkembangan Perekonomian Terkini serta Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), secara virtual, Jumat (23/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pemerintah juga menutup penerbangan reguler dari India, kecuali untuk kargo yang tetap dilakukan secara selektif.

"Yang kedua kami nyatakan tidak ada penerbangan reguler, kargo dimungkinkan itu pun akan lakukan secara selektif. Kita tahu kita juga membutuhkan pergerakan kargo dari India ke Indonesia di antaranya vaksin, ini menjadi satu prioritas," sambung Budi.

ADVERTISEMENT

Sementara itu untuk memantau pergerakan WNA, termasuk dari India, pemerintah mengawasi ketat empat bandara yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Internasional Kualanamu Medan, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Internasional Juanda-Surabaya.

Sedangkan untuk pelabuhan, yaitu Pelabuhan Dumai, Batam, dan Tanjung Pinang. Budi Karya menambahkan, Kemenhub juga menjalin koordinasi dengan kementerian lainnya dalam mengawasi pergerakan WNA.

"Kemenhub, Kemenlu, Kemenkes berkoordinasi secara intensif agar semuanya berjalan dengan baik," tuturnya.

(ara/ara)

Hide Ads