Mau Punya Bisnis Kuliner Anti Mainstream? Simak Nih Caranya!

Mau Punya Bisnis Kuliner Anti Mainstream? Simak Nih Caranya!

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 26 Apr 2021 16:31 WIB
Kue pisang bolen jadi salah satu makanan khas andalan di Demak. Usaha panganan olahan pisang itu turut bantu memutar roda perekenomian warga di kawasan Demak.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Bisnis itu identik dengan saingan, termasuk bisnis kuliner. Untuk bisa memenangkan persaingan, salah satu caranya adalah menciptakan bisnis kuliner yang unik, berbeda, atau anti mainstream.

Akan tetapi, mendirikan bisnis anti mainstream juga bukanlah hal yang mudah. Diperlukan produk makanan atau minuman yang berbeda, punya ciri khas, atau bahkan belum dilakukan oleh pebisnis mana pun.

Founder of Makaroni Ngehe Ali Muharam menceritakan kisahnya memulai bisnis pada tahun 2013. Kala itu, ia adalah pencetus produk makaroni pedas berkualitas, atau bisa disebut pioneer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali mengatakan, untuk memulai bisnis anti mainstream, detikers harus menjual produk yang belum terpikirkan oleh orang lain.

"Membuat sebuah usaha yang bisa menjadi top of mind, kita harus membuat produk yang tidak sempat terpikirkan oleh orang lain, tapi ternyata enak. Saya yakin, dalam perjalanan hidup kita, pasti kita pernah menemukan sebuah makanan atau masakan yang terasa banget di lidah dan hati kita, namun orang tersebut tidak menjual di mana-mana," kata Ali dalam sesi Inspiring Talks Festival Ide Bisnis 2021, Senin (26/4/2021).

ADVERTISEMENT

Untuk menemukannya, diperlukan inspirasi. Ali mengatakan, inspirasi itu bisa diperoleh dari makanan atau minuman yang dibuat oleh orang terdekat, maupun ketika bepergian atau travelling.

"Kita harus membuka lidah kita, diri kita untuk selalu mencoba makanan yang baru, yang jarang kita temui ketika kita travelling. Kita harus memenuhi diri kita dengan rasa ingin tahu tentang makanan yang ada di daerah tersebut, tentang makanan di lingkungan sekitar, atau makanan khas yang dibuat oleh saudara kita, orang tua teman-teman kita, siapa pun yang ada di lingkungan kita," urai Ali.

Jika sudah mendapatkan ide produknya, maka detikers harus memastikan makanan atau minuman itu juga disukai oleh dirinya, dan ingin terus mengkonsumsinya kembali.

"Kita saja merasa enak dan kita ingin makan lagi, atau ingin minum lagi. Otomatis hal tersebut bisa menjadi selera banyak orang. Karena kita pun menyukainya. Orang lain kemungkinan besar juga akan menyukainya. Nah di situ langkah awal untuk memulai usaha yang unik," papar dia.

Ketika sudah memulai bisnis tersebut, detikers perlu mempertahankan kualitas pelayanan dan cita rasa agar bisnis tersebut bertahan.

"Kenapa Makaroni Ngehe bisa jadi top of mind seperti sekarang, karena kualitas terjaga, rasanya enak, dan pelayanannya kita jaga sekali, konsumen nomor satu," imbuhnya.

Ali meyakini, jika detikers menyajikan makanan atau minuman anti mainstream tersebut dengan sepenuh hati, maka konsumen juga akan merasa nikmat dan ketagihan.

"Ketika kita menyajikan sesuatu dengan penuh perasaan, melayani pembeli dengan tulus, dengan ingin memberikan yang terbaik, maka perasaan itu akan sampai ke konsumen yang nanti akan puas tak hanya dari kualitas makanan, tapi juga kualitas pelayanan. Dan dari situ konsumen menyampaikan berita ke teman-temannya," tandas Ali.

Anda yang ingin menggali ide bisnis dan belajar langsung dari para praktisi masih bisa mendaftar Festival Ide Bisnis yang berlangsung sampai Jumat, 30 April 2021 di event.detik.com.

(vdl/zlf)

Hide Ads