Ekonomi Amerika Serikat (AS) tengah menuju pemulihan dari pandemi COVID-19. Departemen Perdagangan AS mencatat produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 6,4%.
Dikutip dari CNBC, Jumat (30/4/2021) laporan itu meningkat dari PDB kuartal IV-2020 sebesar 4,3% dan ekspektasi pasar sebesar 6%. PDB riil kuartal ini mencapai US$ 19,1 triliun. Angka itu menurun dari sebelum COVID-19 pada kuartal akhir 2019 yang jumlahnya hampir US$ 19,3 triliun.
Catatan pertumbuhan pada kuartal awal tahun ini menjadi yang terbaik sejak 1984. Menurut laporan Departemen Perdagangan AS kenaikan PDB kuartal pertama sebagian besar didorong oleh konsumen yang membelanjakan uang, terutama untuk membeli mobil, makanan dan minuman, dan layanan seperti restoran dan akomodasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Ekonom Action Economics, Mike Englund mengatakan tingginya tingkat belanja konsumen karena kepercayaan masyarakat yang meningkat setelah adanya vaksinasi COVID-19 dan lebih banyak stimulus dari pemerintah. Dibandingkan dengan 2020, di mana banyak tenaga kerja yang diPHK dan meningkatnya kasus infeksi COVID-19.
Namun, pertumbuhan ekonomi AS belum sepenuhnya kembali ke tingkat sebelum pandemi. Hal itu disebabkan oleh melambatnya ekonomi AS sebesar 33,4%, terutama pada kuartal II-2020.
Berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja AS, masih banyak orang yang menganggur. Pekan lalu sebanyak 553.000 orang telah mengajukan tunjangan pengangguran.
Tetapi jumlah tabungan masyarakat di AS melonjak daripada sebelum pandemi. Tingkat tabungan pribadi mencapai 21% pada kuartal pertama, dengan total US$ 4,12 triliun.
Tonton juga Video: Perangi Tsunami Corona, AS Kirim Bantuan US$ 100 Juta untuk India