Raksasa e-commerce, Amazon terus mendapatkan keuntungan dari kebiasaan baru dalam berbelanja online dan bekerja dari rumah di tengah pandemi COVID-19. Perusahaan itu menghasilkan keuntungan tiga kali lipat selama tiga bulan awal 2021.
Dkutip dari BBC, Jumat (30/4/2021) Pendapatan Amazon naik dari US$ 75 miliar tahun lalu menjadi US$ 108,5 miliar untuk tiga bulan hingga akhir Maret 2021. Keuntungan Amazon disebut US$ 8,1 miliar setara Rp 116,9 triliun (kurs Rp 14.439), naik tiga kali lipat dari US$ 2,5 miliar tahun lalu.
Selama pandemi, hampir setiap aspek COVID-19 telah meningkatkan pendapatan raksasa teknologi itu, dari streaming video hingga pengiriman bahan makanan. Amazon memperkirakan keuntungan akan berlanjut selama beberapa bulan ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut analis, pandemi menjadi zaman keemasan bagi Amazon. Perusahaan milik orang terkaya dunia, Jeff Bezos menjadi perusahaan terbaru yang mencatat lonjakan pada penjualan Sebelumnya Apple, Facebook, Microsoft, dan perusahaan induk Google, Alphabet, juga telah melaporkan penjualan yang besar selama pandemi.
Meski terus mendapatkan keutungan dan manfaat dari pandemi, Amazon terus memperluas jangkauannya ke toko grosir otomatis, layanan perawatan kesehatan online, bahkan bereksperimen dengan membangun salon fisik di London.
Namun, bisnis inti dari Amazon sendiri di antaranya belanja online dengan pengiriman ke rumah, streaming media, dan layanan web berbasis cloud. Itu semuanya berkembang selama tahun saat bisnis lain terpuruk.
Amazon mengatakan meskipun pandemi surut di beberapa pasar, pihaknya berharap penjualan dan keuntungannya terus tumbuh.