Pengangkatan kapal selam KRI Nanggala 402 sedang dalam kajian teknis. Rencananya, pengangkatan kapal ini akan melibatkan Kapal Timas DSV 1201.
Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih menuturkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan TNI. Dia bilang, dalam pembahasan teknis ini ada kemungkinan penggunaan peralatan tambahan.
Lanjutnya, dalam pengangkatan kapal selam ini yang menjadi perhatian ialah berat kapal. Kapal KRI Nanggala 402 memiliki berat sekitar 1.400 ton, sedangkan Kapal Timas memiliki berat sekitar 1.200 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal keterlibatan SKK Migas untuk mengangkat KRI Nanggala, sedang dalam kajian teknis. Kemarin ada rapat koordinasi untuk menggunakan kapal milik Timas yang sedang digunakan ENI mendukung kegiatannya. Tetapi sedang dikaji apakah memang bisa. Koordinasi terus-menerus dilakukan dengan AL," katanya kepada detikcom, Jumat (30/4/2021).
"Kapannya belum (diputuskan), kami masih membahas teknis pelaksanaan dan kemungkinan adanya peralatan tambahan yang dibutuhkan. Ini bagian penting, karena kapal yang diangkut itu beratnya 1.400 ton. Sementara Kapal Timas itu 1.200 ton," tambahnya.
Dalam pembahasan teknis ini juga membicarakan metode pengangkat dengan menggunakan balon. Dia menuturkan, jika metode pengangkatan sudah diputuskan, maka dukungan Kapal Timas tetap diperlukan.
"Metoda pengangkatan lain yang dibicarakan adalah dengan cara pengimbusan & air-lift bag (balon). Jika sudah diputuskan metoda yang diambil, maka support untuk kapal DB Timas tetap diperlukan," ujarnya.
Sementara itu, ia belum bisa memberikan informasi terkait anggaran yang digunakan untuk mengangkat kapal selam tersebut.