Tren Kerja Berubah, Begini Dampaknya ke Serapan Tenaga Kerja

Tren Kerja Berubah, Begini Dampaknya ke Serapan Tenaga Kerja

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 02 Mei 2021 18:27 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Dunia usaha dan industri mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini menuntut penyesuaian sistem penempatan tenaga kerja.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) pun mulai menyusun kembali strategi penempatan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja, baik dalam dan luar negeri.

Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, menilai perkembangan dunia usaha dan dunia industri harus diimbangi dengan sistem penempatan tenaga kerja yang tepat. Sehingga, keberadaan industri dapat menyerap tenaga kerja secara maksimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita melihat situasi ketenagakerjaan saat ini adalah sebuah tantangan yang harus kita hadapi, serta bisa memberikan solusi yang tepat dari persoalan ini dengan program dan kegiatan
yang dibutuhkan," kata Anwar dalam keterangannya, Minggu (2/5/2021).

Anwar mengatakan, salah satu tantangan bidang penempatan saat ini adalah angka penganggur terdidik yang terbilang tinggi. Bahkan, dari sisi tingkat pendidikan, pengangguran
dengan pendidikan tinggi terus bertambah.

ADVERTISEMENT

"Ini yang menurut saya menjadi suatu tantangan bagaimana kita merespon orang yang tingkat pendidikanya tinggi mempunyai akses untuk mendapatkan lapangan kerja," ujarnya.

Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Suhartono, menambahkan, tantangan bidang penempatan tenaga kerja semakin kompleks karena adanya pandemi COVID-19. Untuk itu, pada tahun 2021, pihaknya akan menitikberatkan pada tiga kegiatan.

Pertama, dukungan pemulihan ekonomi nasional. Kedua, dukungan program 9 Lompatan Kerja Menteri Ketenagakerjaan. Ketiga, dukungan periode keketuaan Menteri Ketenagakerjaan di level ASEAN.

"Dari hal-hal itu yang menjadi perhatian kita semua, terutama untuk Para Direktur dan Kepala Balai, kembali mencermati proses perencanaan dan penganggaran di tahun 2021. Jangan ada lagi
kegiatan yang tumpang tindih di antara unit kerja, kita harus mulai saling berkolaborasi dan berkoordinasi," kata Suhartono.

Suhartono mengatakan, saat ini memang ada perubahan dan penyesuaian dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran. Namun begitu, ia meminta jajarannya untuk tetap mencermati perubahan capaian target dan indikator-indikator kinerja pada Rencana Strategis Kemnaker Tahun 2020-2024.

"Kita tidak bisa lagi berpikir business as usual, hal-hal baru yang ada perlu kita pelajari dan laksanakan bersama-sama. Tantangan terbesar dalam situasi saat ini yang kita hadapi adalah perubahan itu sendiri. Kita dituntut untuk bekerja lebih cepat dan cerdas menyesuaikan situasi yang terjadi di masyarakat, " kata Suhartono.

(acd/dna)

Hide Ads