Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, pemerintah menargetkan transaksi di hari BBI ini bisa melebihi transaksi pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tahun 2020, yang tembus Rp 11,5 triliun.
"Pemerintah ikut menyebarluaskan gerakan nasional ini, untuk memastikan semua orang mengetahui program belanja online. Dengan target kita bisa mencapai lebih dari Rp 11,5 triliun," kata Lutfi dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/5/2021).
Lutfi mengatakan, program diskon dan gratis ongkir di hari BBI ini bisa menggenjot pertumbuhan konsumsi rumah tangga atau masyarakat.
"Hari BBI ini adalah salah satu kiat agar kita bisa mendorong, jump up konsumsi," tutur Lutfi.
Menurutnya, konsumsi rumah tangga akan semakin pulih di kuartal II-2021, sehingga bisa mendobrak pertumbuhan ekonomi di kuartal tersebut. Pasalnya, konsumsi rumah tangga selain didongkrak oleh hari BBI, ada juga sederet program lainnya seperti insentif PPnBM untuk kendaraan bermotor roda empat alias mobil, dan insentif PPN untuk pembelian properti.
"Ini menunjukkan tanda-tanda yang sangat menjanjikan. Oleh sebab itu kami berkeyakinan, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021, apalagi dimotori konsumsi, akan berjalan dengan baik," pungkas Lutfi.
(vdl/zlf)