Diterpa Dugaan Investasi Bodong di Kaltim, Begini Sejarah Berdirinya 212 Mart

Diterpa Dugaan Investasi Bodong di Kaltim, Begini Sejarah Berdirinya 212 Mart

Tim Detikcom - detikFinance
Kamis, 06 Mei 2021 04:30 WIB
212 Mart di Samarinda (Budi Kurniawan/detikcom)
Foto: 212 Mart di Samarinda (Budi Kurniawan/detikcom)
Jakarta -

Sebanyak 13 warga Samarinda melaporkan Komunitas Koperasi Syariah 212 Mart di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) ke Polresta Samarinda. Laporan tersebut dengan dugaan melakukan penipuan dan penggelapan dana investasi 212 Mart.

Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Lentera Borneo yang menaungi para warga tersebut menyatakan dalam kasus ini diduga kerugian mencapai Rp 2 miliar.

Pihak Koperasi Syariah 212 pusat pun sudah buka suara. Mereka menegaskan bahwa apa yang terjadi di Samarinda tak ada kaitan dengan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang terjadi dengan Koperasi Syariah Sahabat Muslim Samarinda (KSSMS) adalah kasus lokal yang tidak ada kaitannya dengan Koperasi Syariah 212 Pusat atau koperasi koperasi syariah lainnya yang memiliki unit usaha minimarket dengan label 212 Mart," kata Direktur Eksekutif Koperasi Syariah 212, Mela Trestia, dalam keterangan yang diterima detikcom, Rabu (5/5/2021).

Jaringan 212 Mart memang cukup luas dan sudah hadir di banyak kota di Indonesia. Nah buat kalian yang belum paham mengenai sejarah 212 Mart berdiri, begini kisahnya.

ADVERTISEMENT

Nama jaringan toko 212 Mart memang terinspirasi dari gerakan aksi damai yang pernah heboh hampir 5 tahun yang lalu. Tepat pada 2 Desember 2016 muncul gerakan aksi damai dari jutaan umat Islam.

Sekretaris Umum Koperasi Syariah 212, Irfan Syauqi Beik pernah berbincang dengan detikcom. Dia mengakui bahwa 212 Mart terinspirasi dari gerakan tersebut.

"Iya, itu kan inisiasi awalnya dari teman-teman yang ikut aksi 212, tapi kemudian kalau itu kan masuknya ranah politik ya. Tapi kemudian teman-teman merasa gimana nih kalau kita salurkan juga energi kita untuk pengembangan ekonomi," kata Ina Senin (19/3/2018).

Dari situ tercetuslah ide untuk mendirikan Koperasi Syariah 212 pada 20 Januari 2017. Dari situ koperasi tersebut menyalurkan bisnis dengan mendirikan gerai ritel 212 Mart.

Di tahap awal anggota koperasi isinya adalah para alumni 212. Seiring berjalannya waktu, mereka mulai membuka diri kepada pihak di luar alumni untuk ikut menjadi anggota.

Gerai ritel ini mengusung konsep syariah, salah satu tujuannya untuk menggerakkan ekonomi yang dibangun secara islami.

Berita selengkapnya ada di halaman berikutnya

Tonton juga Video: Investasi Bodong EDC-Cash Tipu 57 Ribu Member, Raup Ratusan Miliar!

[Gambas:Video 20detik]



Gerai 212 Mart pun terus tumbuh seiring waktu. Produk-produk yang dijual disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Ketersediaan produk tak jauh berbeda dengan gerai ritel modern lain. Isinya cukup lengkap terdiri dari berbagai macam kebutuhan sehari-hari.

Irfan sempat menargetkan, pada tahun 2018 jumlah gerai 212 MArt berlipat ganda menjadi minimal 200 gerai, dan maksimal 250 gerai.

"Kita sembilan bulan sudah 100 gerai. Akhir 2018 target kita 200-250, total gerai. Target yang menurut saya realistis adalah 200 gerai tahun ini. Kan sekarang sudah 104. Artinya tinggal 100 lagi lah paling nggak sampai akhir tahun," ucapnya.


Hide Ads