Jelang Lebaran Harga Ayam Potong Malah Turun Rp 2.000

Jelang Lebaran Harga Ayam Potong Malah Turun Rp 2.000

Ari Purnomo - detikFinance
Minggu, 09 Mei 2021 14:03 WIB
Situasi pasar ayam Semanggi, Solo
Foto: Situasi pasar ayam Semanggi, Solo, Jateng (Ari Purnomo/detikcom).
Solo -

Menjelang Lebaran jumlah pembeli di pasar Ayam Semanggi, Solo, Jawa Tengah (Jateng) mengalami peningkatan. Meski begitu, harga jual ayam potong justru mengalami penurunan sebesar Rp 2.000.

Salah satu pedagang ayam, Dani Ardianto (30) mengatakan, kondisi pembeli memang ada peningkatan tetapi tidak banyak.

"Kalau dibandingkan sebelum pandemi ya jauh, sekarang ada kenaikan karena pedagang juga diperbolehkan berjualan di luar. Kalau tahun kemarin kan tidak boleh," katanya kepada detikcom ditemui di pasar, Minggu (9/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dani menambahkan, menjelang Lebaran harga ayam potong atau broiler jenis putih justru mengalami penurunan. Jika sebelumnya harga ayam mencapai Rp 26.000 per kilogram sekarang menjadi Rp 24.000 per kilogram.

"Harganya malah turun untuk ayam potong broiler yang putih sebesar Rp 2.000," ujarnya. Dani memperkirakan harga ayam akan tetap stabil saat Lebaran.

ADVERTISEMENT

"Kalaupun ada kenaikan tidak besar mentok hanya naik Rp 1.000 saja, kalau Rp 2.000 sepertinya susah. Mentok paling Rp 25.000 per kilogram saja," ungkapnya.

Selain harga, Dani juga memperkirakan akan ada kenaikan jumlah pembeli saat Lebaran. Untuk itu, dirinya pun akan menambah stok ayam potong hingga dua kali lipat.

"Kalau biasanya sehari saya stok 1,5 ton, nanti sampai 3 ton, iya naik 100 persen. Tapi ayamnya yang agak besar, bukan yang kecil seperti sekarang," katanya.

Pedagang yang lainnya, Cipto Suwiryo (70) mengatakan, untuk harga ayam potong jenis merah justru mengalami peningkatan sebesar Rp 2.000 per kilogramnya.

"Kalau sebelumnya harga per kilogram hanya Rp 17.000 sekarang naik menjadi Rp 19.000, jadi naik Rp 2.000," katanya. Kenaikan itu, kata Cipto, sudah terjadi sejak di PT, sehingga mau tidak mau dirinya pun harus mengikuti harga baru tersebut.

"Ya agak susah karena harganya naik Rp 2.000, mau tidak mau ya kita jual ya juga naik segitu. Kalau tidak ya tidak dapat ayam," ucapnya.

(dna/dna)

Hide Ads