Kata Masyarakat yang Dilarang Mudik Lalu Serbu Mal

Kata Masyarakat yang Dilarang Mudik Lalu Serbu Mal

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 09 Mei 2021 20:42 WIB
Pengunjung berbelanja pakaian di kawasan Matahari Departemen Store, Mal Artha Gading, Jakarta Utara, Senin (4/5). Menurut keterangan pengelola mal, saat ini sudah mulai banyak pengunjung yang berbelanja pakaian lebaran.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Larangan mudik lebaran telah berlaku sejak Kamis 6 Mei kemarin. Kebijakan ini bakal berlaku hingga 17 Mei mendatang.

Masyarakat dilarang berpergian ke luar kota selama masa larangan mudik. Misalnya saja orang Jakarta, hanya bisa melakukan mobilitas di dalam kota saja.

Hari ini, Minggu (9/5/2021), mal di Jakarta sendiri terpantau mulai ramai dipadati masyarakat, salah satunya terjadi di Green Pramuka Square, Jakarta Pusat. Lalu apakah kebijakan larangan mudik bisa mendorong orang pergi ke mal?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anton salah satu pengunjung mal, kebijakan larangan mudik tak membuat dirinya pergi ke mal. Mudik dilarang atau tidak pun dirinya memang ingin ke mal.

"Nggak juga sih, saya ke sini karena emang mau jalan-jalan aja bukan karena nggak bisa mudik. Mudik nggak dilarang, juga kalau malnya buka juga saya main mah main aja. Saya sih tipikal orang jarang mudik," ungkap Anton ketika ditemui detikcom di Green Pramuka Square.

ADVERTISEMENT

Hari, pengunjung lainnya juga mengatakan hal yang sama, menurutnya justru yang mendorong orang pergi ke mal adalah cairnya THR bukan karena larangan mudik.

"Wah nggak begitu, karena THR kali ya udah cair, makanya pada mau ke mal. Bukan karena mudik dilarang. Ini saya juga mau belanja pake duit THR sih, istri mau cari handphone," kata Hari.

Soal larangan mudik, Hari sebenarnya tidak setuju. Dia sendiri merencanakan mudik tahun ini, cuma karena larangan mudik dirinya jadi pikir dua kali.

"Iya harusnya jangan dilarang terus lah, kasihan. Saya mau mudik nih tadinya, cuman dilarang jadi mikir lagi. Liat entar deh, kalau nggak ikut nerobos ya paling nunggu waktu. Nggak enak keluarga di sana minta saya pulang terus," ungkap Hari.

Sementara itu, Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan larangan mudik tak terlalu memberikan efek ke naiknya pengunjung toko-toko di mal.

Menurutnya, masyarakat pergi ke mal karena suasana menjelang lebaran. Katanya, dilarang mudik atau tidak dilarang masyarakat pasti akan belanja di hari raya.

"Ini karena suasananya jelang lebaran aja, dari tahun ke tahun memang ramai kan. Dilarang, ataupun nggak dilarang mudik orang juga akan belanja," ungkap Budihardjo.

Perbedaannya dengan tahun lalu, saat ini mal bisa lebih leluasa dibuka, meskipun dengan protokol kesehatan ketat. "Cuma tahun lalu kan mal nggak selonggar sekarang, kalau sekarang jadi ada kelonggaran makanya peningkatan naik," kata Budihardjo.

Dari pantauan detikcom, mal Green Pramuka Square tampak ramai didatangi masyarakat. Meski begitu, tak terlalu banyak terlihat kerumunan yang terjadi di dalam mal.

Titik keramaian terpantau hanya terjadi di salah satu supermarket yang berada di lantai dasar mal ini. Banyak pengunjung berbelanja bahan kebutuhan lebaran ataupun bulanan.

Gerai-gerai makanan dan minuman juga cukup ramai dikunjungi. Beberapa orang sudah mulai bersantap, beberapa di antaranya memesan tempat dan menunggu waktu buka puasa.

(hal/zlf)

Hide Ads