Menepati janji akan membawa seseorang pada kesuksesan. Hal itu sebagaimana dikisahkan pada Thalhah bin Abdillah bin Utsman bin Kaab bin Said.
Dikutip dari berbagai sumber, Senin (10/5/2021), Thalhah merupakan satu dari sepuluh orang yang pertama masuk Islam. Ia merupakan pemuda Quraisy yang memilih profesi sebagai saudagar.
Meski muda, ia punya kelebihan dalam strategi berdagang. Ia cerdas dan pintar. Tak heran, ia bisa mengalahkan saudagar-saudagar yang lebih senior.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menepati janji menjadi kunci kesuksesannya. Dikisahkan, ia selalu menepati janji. Ia juga dikenal jujur, tidak pernah menipu, apalagi berkhianat. Ia diibaratkan sungai yang airnya terus mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah. Selain menepati janji, Thalhah yang merupakan kaum muslimin kaya raya juga dikenal pemurah dan dermawan.
Suatu ketika, Thalhah berhasil menjual tanahnya dengan harga tinggi. Hal itu membuat rumahnya dipenuhi oleh harta. Namun, kekayaannya itu membuatnya meneteskan air mata dan berkata "Sungguh, jika seseorang 'dibebani' bermalam dengan harta sebanyak ini dan tidak tahu apa yang akan terjadi, pastilah akan mengganggu ketentraman ibadahnya kepada Allah".
Malam itu, ia pun memanggil para sahabatnya dan membawa harta tersebut berkeliling di jalan kota Madinah. Harta tersebut ia bagikan kepada orang yang membutuhkan.
Sampai fajar tiba hartanya belum habis juga. Kemudian, ia teruskan setelah shalat subuh hingga menjelang siang. Ia pun baru merasa lega setelah tidak tersisa meski hanya satu dirham.
Assaib bin Zaid pernah bercerita tentang Thalhah bin Ubaidillah. Ia mengatakan, tak ada seorang pun yang lebih dermawan dari Thalhah.
"Aku berkawan dengan Thalhah baik dalam perjalanan maupun sewaktu bermukim. Aku melihat tidak ada seorangpun yang lebih dermawan dari dia terhadap kaum muslimin. Ia mendermakan uang, sandang dan pangannya," katanya.