Rocky Gerung Wanti-wanti Inteljen China, Jubir Luhut Balas Begini

Rocky Gerung Wanti-wanti Inteljen China, Jubir Luhut Balas Begini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 12 Mei 2021 07:00 WIB
Kedatangan rombongan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Bandara Internasional Soekarno-Hatta jadi sorotan.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Masuknya rombongan warga negara China ke Indonesia di tengah larangan mudik Lebaran dan pandemi COVID-19 jadi perbincangan hangat. Mereka kabarnya merupakan tenaga kerja di beberapa proyek strategis nasional.

Pengamat politik Rocky Gerung pun menyoroti warga negara China masuk diizinkan masuk Indonesia. Menurut Rocky masuknya para pekerja tersebut dibarengi dengan intelijen dari China.

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi pun buka suara menanggapi pernyataan Rocky. Pengin tahu selengkapnya? Langsung klik halaman berikutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rocky Gerung menilai ada modus intelijen di balik masuknya warga negara China ke Indonesia. Dia mengatakan ada kemungkinan tenaga kerja China yang masuk ke Indonesia merangkap sebagai intelijen negara.

Hal ini menurutnya adalah budaya yang terjadi di China. Modus intelijen itu menurutnya sudah terjadi turun temurun sejak kepemimpinan Deng Xiaoping di China di kurun waktu 1970-1990an silam.

"Kan tenaga kerja China itu harus merangkap sebagai intelnya negara, itu tradisi di dalam negeri China yang merupakan sejak Deng Xiaoping itu sudah ditanamkan. Bahwa kita sembunyikan ambisi kita, kita tunggu momen, itu doktrin dalam kebijakan politik luar negeri China," ungkap Rocky dikutip dalam video yang ada di kanal YouTube-nya, Senin (10/5/2021).

"Pemerintah nggak tahu bahwa sejarah China, ekspor tenaga kerja itu ekspor ideologi dan intelijen," tegasnya.

Rocky Gerung menilai China punya ambisi menguasai geopolitik antar negara lewat fasilitas ekonomi. Buktinya, Bank Sentral China menurutnya banyak mensponsori pembangunan di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia.

"Perusahaan China pasti jadi intelijen negara, karena Bank China itu kan sponsorin habis-habisan pembangunan di negara Arab dan Afrika itu dengan maksud geopolitik. Investasi china itu selalu investasi dalam kerangka strategi geopolitik," kata Rocky.

Rocky meminta pemerintah berhati-hati dengan adanya modus intelijen di balik masuknya WN China yang bekerja di Indonesia.

"Operasi intelijen itu harusnya diawasi ketat, bukan sekedar menutupi persoalan. Ini jangankan 10 ribu, dua orang aja kalau dia kuras informasi strategis artinya Indonesia udah kebobolan," ujar Rocky.

Juru bicara Menko Luhut, Jodi Mahardi buka suara merespons pernyataan Rocky Gerung. Apa katanya? Langsung ke halaman berikutnya.

Jodi Mahardi, Jubir Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ,menyatakan kekhawatiran Rocky Gerung tak akan terjadi.

Dia menilai badan intelijen di Indonesia pasti bisa mendeteksi, memberi peringatan, serta mengantisipasi bila hal yang disebutkan Rocky Gerung terjadi pada tenaga kerja asing asal China.

"Kami percaya bahwa intelijen negara kita tangguh dan profesional untuk bisa mendeteksi dini dan memberi peringatan dini guna mencegah terjadinya ancaman dimaksud apabila ada," ungkap Jodi saat dihubungi detikcom, Selasa (11/5/2021).

Jodi menambahkan daripada menuduh pekerja asing sebagai intel, lebih baik meningkatkan semangat persatuan agar tak mudah terprovokasi.

"Yang harus kita waspadai juga adalah konflik tersembunyi, ketidaksukaan suatu individu dan atau kelompok kepada individu dan atau kelompok lainnya yang tersembunyi atau laten dalam alam bawah sadar masing-masing pihak. Semangat persatuan saat ini sangat penting untuk kita tidak mudah terprovokasi," tegas Jodi.


Hide Ads