Respons Viral Ortu Marahi Kasir, Indomaret Janjikan Hal Ini

Respons Viral Ortu Marahi Kasir, Indomaret Janjikan Hal Ini

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 12 Mei 2021 21:51 WIB
Kasir Indomaret dimarahi orang tua dari bocah yang membeli voucher game Rp 800 ribu. (Istimewa)
Foto: Kasir Indomaret dimarahi orang tua dari bocah yang membeli voucher game Rp 800 ribu. (Istimewa)
Jakarta -

Video orang tua marah-marah ke kasir Indomaret mendadak viral. Pemicunya lantaran si anak top up voucher game online senilai Rp 800.000.

Orang tua menganggap kasir Indomaret membiarkan saja transaksi itu terjadi. Merespons peristiwa tersebut, Marketing Director PT Indomarco Primatama (Indomaret) Wiwiek Yusuf, pihaknya menerima segala masukan untuk perbaikan pelayanannya ke depan.

"Segala masukan menjadi bahan perbaikan ke depan," kata Wiwiek saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (12/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Team kami sudah bertanya ke anak tersebut," sambungnya.

Sejauh ini, masalah dengan orang tua anak yang marah-marah ke kasir Indomaret itu telah diselesaikan kedua belah pihak.

ADVERTISEMENT

"Kami prinsipnya memberikan layanan dan menerima masukan pelanggan. Mungkin saja situasi dan kejadian di keluarga bapak membuat bapak tersebut datang ke toko memberikan masukan ke kami," katanya.

"Tim toko sudah berusaha jelaskan dan memberikan alternatif untuk coba hubungi call center Unipin," tutur Wiwiek.

Langsung klik halaman berikutnya.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) juag buka suara. Menurut Ketua Umum DPP Aprindo Roy N Mandey, peritel dalam kasus ini Indomaret, tentu tidak bisa disalahkan.

Pasalnya, tidak ada aturan peritel menolak melayani transaksi yang dilakukan seorang anak. Menurut Roy, untuk kasus ini murni keteledoran orang tua. Ia pun mempertanyakan tanggung jawab dan pengawasan dari orang tua bocah tersebut.

"Itu kan masalah pengawasan orang tua, kenapa bisa ada uang (dipegang anak kecil) sehingga uang itu bisa dibelanjakan untuk top up game atau google play apa segala itu," ujar Roy kepada detikcom, Rabu (12/5/2021).

Roy menjelaskan konsumen pun perlu lebih berhati-hati. Konsumen juga harus cerdas, lebih kritis untuk mengetahui kondisi barang dan atau jasa yang akan dikonsumsi. Demikian juga harus lebih berhati-hati menyimpan uang agar tidak mudah disalahgunakan orang tak bertanggung jawab atau anak sendiri yang belum mengerti.

"Inilah yang dimaksud dengan konsumen cerdas. Kalau kita lihat anak-anak ini kan mungkin belum memahami apa itu pengertian konsumen cerdas, tetapi pemerintah dalam berbagai kesempatan melalui kementerian terkait itu sudah terus mendorong yang namanya konsumen cerdas. Konsumen cerdas ini termasuk bagaimana pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya," tuturnya.


Hide Ads