Momen Idul Fitri seringkali identik dengan budaya mudik atau pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga. Akan tetapi pandemi COVID-19 yang menghantam dunia, termasuk Indonesia, membuat budaya mudik perlu dihentikan sementara waktu.
Adapun tahun ini, tepat 2 (dua) tahun momen Hari Raya Idul Fitri dirayakan di tengah pandemi COVID-19 dan larangan mudik. Diketahui, lebaran di tengah masa larangan mudik ini menjadi tantangan tersendiri bagi para petugas jalan tol, khususnya di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dikelola oleh PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya).
Branch Manager Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, Yoni Satyo mengatakan ia merupakan salah satu petugas yang harus merayakan hari lebaran di jalan tol. Yoni mengungkap pihaknya tetap siaga memberikan pelayanan optimal bagi seluruh pengguna jalan tol yang diperbolehkan melintas, meskipun kondisi lalu lintas jalan tol tidak seramai biasanya akibat peniadaan mudik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelayanan ini, kata Yoni, membuat para petugas jalan tol yang tidak dapat mudik merayakan hari lebaran tidak dengan keluarga namun bersama tim cabang tol masing-masing. Menurutnya, hal ini dilakukan tak hanya demi pelayanan optimal di JTTS. Akan tetapi juga demi kelancaran alur logistik yang mendistribusikan kebutuhan pokok dari masyarakat antar kota dan provinsi, serta kendaraan darurat seperti kendaraan pemadam kebakaran hingga ambulans.
Yoni mengungkap dirinya sudah 3 tahun tidak kembali ke kampung halamannya di Bandung, Jawa Barat sejak Ruas Tol Terpeka beroperasi. Ia mengaku melakukan hal tersebut guna memastikan kelancaran jalan tol yang dikelola, bahkan sebelum adanya larangan mudik.
"Iya, kalau dibilang kangen, kangen sudah pasti. Tiap hari video call sama keluarga di kampung. Tapi saya yakin mereka pun mengerti dengan tugas saya disini," tutur Yoni dalam keterangan tertulis, Minggu (16/5/2021).
Yoni menilai biasanya pada momen mudik, pengoperasian jalan tol akan lebih padat dan sibuk dari hari- hari biasa, mengingat lalu lintas kendaraan yang melintas akan naik secara drastis. Untuk itu, kata Yoni, butuh perhatian ekstra dalam menghadapi tantangan tersebut.
Ia menjelaskan strategi-strategi rekayasa lalu lintas akan dilakukan di momen-momen tertentu apabila dibutuhkan. Selain itu, Yoni mengungkap pihaknya seringkali harus standby melakukan patroli di sepanjang jalan tol untuk menghadapi kejadian tidak terduga dari pengguna jalan, seperti mobil mogok atau bahkan yang tiba-tiba menepi dikarenakan penumpang mengalami mabuk perjalanan. Yoni mengatakan hal ini menyebabkan tim cabang tol tidak dapat merasakan lebaran di rumah bersama keluarga.
Selain itu, lanjut Yoni, di momen pandemi tim cabang tol tak hanya mendukung arahan pemerintah untuk tidak mudik, tapi juga memastikan pengoperasian jalan tol tetap berjalan dengan lancar, memastikan pengoperasian rest area aman terkendali serta memastikan titik- titik penyekatan agar tidak terjadi antrian pada saat diperiksa. Ia pun mengatakan pihaknya turut memastikan protokol kesehatan tetap berlaku di sepanjang jalan tol dan rest area.
Sementara itu, petugas operasional di ujung JTTS, Aceh Ari Wibowo pun mengaku tak dapat merayakan hari lebaran di kampung halamannya di Palembang, Sumatera Selatan. Diketahui, Ari yang bertugas di Cabang Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) harus siaga hingga hari raya tiba.
"Sebelum saya mendapat penugasan ke Aceh, saya merupakan bagian petugas operasi di Ruas Palembang - Indralaya. Setelah Sibanceh mulai dioperasikan, barulah saya dipindahkan ke Aceh. Ini tahun kedua saya tidak dapat lebaran bersama keluarga. Walau sedih, namun saya bangga karena dapat mengabdikan diri bagi kelancaran konektivitas di Aceh melalui jalan tol ini, dan mendapatkan pengalaman baru lebaran bersama teman-teman operasional di sini," ungkap Ari.
Menurut Ari, kehadiran JTTS dari Lampung hingga Aceh tak sekadar menjadi jalan bebas hambatan untuk memangkas waktu tempuh dalam berkendara ke daerah tujuan. Ia menilai JJTS memiliki peranan penting sebagai akses pendistribusian barang-barang untuk berbagai daerah.
Ari mengatakan pihaknya mendukung arahan dari Pemerintah terkait larangan mudik namun tetap siaga memberikan pelayanan optimal bagi pengguna jalan yang masih diperbolehkan melintas.
Ia pun mengungkap, penyekatan akan tetap dilakukan oleh pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan daerah setempat di beberapa titik di JTTS yang berlokasi di Gerbang Tol (GT) Bakauheni Selatan di Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, GT Simpang Pematang dan GT Kayu Agung di Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung dan di Akses GT Dumai di Ruas Pekanbaru-Dumai. Ari menyampaikan pengguna jalan yang melintas di wilayah tersebut harus menunjukan surat dengan keterangan negatif berbasis tes Rapid Antigen/Swab PCR/GeNose C19.
Sebagaimana diketahui, peraturan pembatasan kendaraan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 13 Tahun 2021 mengenai kendaraan yang boleh beroperasi pada tanggal 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Adapun kendaraan yang boleh melintas di antaranya Kendaraan Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Republik Indonesia, Kendaraan Dinas Operasional dengan tanda nomor kendaraan bermotor dinas Aparatur Sipil Negara, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dilakukan untuk dinas, Kendaraan pemadam kebakaran, ambulans dan mobil jenazah, Kendaraan yang digunakan untuk keperluan mendesak non mudik seperti bekerja atau perjalanan dinas, Kendaraan barang dengan tidak membawa penumpang, serta Kendaraan yang mengangkut repatriasi pekerja imigran indonesia, WNI terlantar serta pelajar yang berada di luar negeri, dan operasional lainnya berdasarkan pertimbangan lalu lintas.
Diketahui, terdapat total 186.536 kendaraan melintas di JTTS pada periode 12-14 Mei 2021. Adapun total kendaraan tersebut merupakan akumulasi dari Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, Ruas Palembang-Indralaya, Ruas Medan-Binjai, Ruas Sigli-Banda Aceh Seksi 3 & 4. Sementara untuk arus balik, diprediksi akan terjadi lonjakan lalu lintas pada Minggu (16/5) mengingat kegiatan perkantoran akan kembali dimulai.
Ari mengimbau agar seluruh pengguna jalan dapat mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol. Ia pun berpesan agar pengguna jalan dapat memastikan penggunaan satu kartu Uang Elektronik (UE) hanya untuk satu kendaraan pada sistem tertutup, memastikan kecukupan saldo UE sebelum melintas di jalan tol.
Ia menjelaskan jika pengguna jalan lupa untuk mengisi saldo UE, maka dapat menggunakan aplikasi HK Toll Apps dari Hutama Karya. Dalam aplikasi tersebut, lanjutnya, terdapat fitur Cek Saldo UE. Ia pun mengungkap, pengguna jalan dapat melakukan Top up saldo UE serta melaporkan ke Call Centre masing-masing Cabang Tol apabila terjadi tindak kejahatan yang ada di jalan tol maupun rest area. Tak hanya itu, ia juga meminta pengguna jalan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, serta membatasi diri untuk keluar rumah apabila tidak ada keperluan yang mendesak.
(ega/zul)