Airlangga Ungkap Percepatan Perlindungan Sosial Capai Rp 49,07 T

Airlangga Ungkap Percepatan Perlindungan Sosial Capai Rp 49,07 T

Erika Dyah Fitriani - detikFinance
Minggu, 16 Mei 2021 20:15 WIB
Airlangga Hartarto
Foto: dok. Screenshot/detikcom
Jakarta -

Pemerintah melakukan berbagai upaya strategis untuk meningkatkan konsumsi masyarakat. Hal ini dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Q2 2021 yang ditargetkan tumbuh di kisaran 6,9% sampai 7,8% secara YoY.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan salah satu upaya yang dicanangkan pemerintah ialah Program Percepatan Perlindungan Sosial (Perlinsos) atau Kartu Sembako yang dipercepat di bulan Mei 2021 serta penyaluran Bantuan Beras Bulog di bulan Ramadhan.

Ia mengungkap realisasi Program Perlinsos hingga 30 April 2021 telah mencapai Rp 49,07 T atau 32,7% dari Pagu Rp 150,28T. Selain itu, kata Airlangga, pihaknya juga mengakselerasi Pencairan Kartu Sembako serta program perlinsos lainnya dari Juni ke awal Mei (sebelum Lebaran).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun percepatan ini diperkirakan akan berpotensi meningkatkan realisasi sekitar Rp 14,12 Triliun.

"Melalui akselerasi program Perlinsos, diharapkan terjadi dorongan konsumsi rumah tangga dan meningkatnya daya beli di masyarakat," jelas Airlangga dalam keterangan tertulis, Minggu (16/5/2021).

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, Airlangga juga menjelaskan pemerintah telah mengusulkan bantuan Beras (Bulog) yang akan disalurkan melalui Program Bantuan Beras Musim Paceklik (BBMP). Ia menambahkan penyaluran bantuan ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus-September kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang merupakan KPM program Bantuan Sosial Tunai (BST).

Diketahui, jumlah bantuan yang akan disalurkan adalah 15kg/KPM selama 2 bulan (Agustus-September) dengan alokasi anggaran yang diperkirakan mencapai Rp 3,73 Triliun.

"Melalui program BBMP diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat miskin yang sebagian besar merupakan petani yang tinggal di pedesaan pada saat musim paceklik (Agustus-September)," ungkapnya.

Ia pun berharap upaya ini dapat menurunkan tingkat kemiskinan (berdasarkan pencatatan SUSENAS, beras memberikan andil lebih dari 25% terhadap kemiskinan), dan menjaga stabilitas harga beras dalam rangka menjaga Nilai Tukar Petani (NTP).

Sebagai informasi, Kemenko Perekonomian bersama Kementerian/Lembaga terkait juga telah membuat Program Peningkatan Daya Beli Masyarakat melalui pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pegawai swasta dan ASN.

Selain itu, terdapat pula program Kampanye Nasional Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) untuk produk lokal dalam negeri selama 5 hari menjelang Hari Raya Idul Fitri melalui Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) dan Kementerian Kominfo.




(ega/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads