Pascalebaran, Kementan Pastikan Harga Cabai dan Bawang Terkendali

Pascalebaran, Kementan Pastikan Harga Cabai dan Bawang Terkendali

Angga Laraspati - detikFinance
Rabu, 19 Mei 2021 13:31 WIB
Harga sejumlah bahan pokok berpotensi naik jelang nataru. Pasalnya, musim hujan yang mulai melanda sejumlah wilayah Indonesia mepengaruhi pasokan bahan makanan.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengendalikan pasokan dan harga 11 komoditas pangan strategis hingga pasca Idul Fitri, termasuk komoditas aneka cabai dan bawang merah. Hal ini terlihat di Pasar Induk Kramat Jati, harga kedua komoditas tersebut berangsur turun sejak 3 hari jelang lebaran hingga Senin (17/5) kemarin.

Diketahui, harga cabai merah keriting pada H-3 lebaran Rp 35 ribu menjadi Rp 30 ribu pada H-1 dan terus turun hingga Rp 20 ribu pada H+4 lebaran. Hal yang sama juga terjadi pada cabai merah besar yang mulanya Rp 50 ribu/kg turun menjadi Rp 35 ribu/kg hingga Rp 25 ribu/kg.

Cabai rawit merah pun demikian, sempat menyentuh Rp 50 ribu/kg pada H-3, namun kembali turun menjadi Rp 40 ribu/kg pada H-1 dan Rp 33 ribu/kg pasca lebaran. Sementara komoditas bawang merah dan bawang putih yang harganya cenderung lebih stabil jelang hingga pasca lebaran. Harga bawang merah pada kisaran Rp 20-23 ribu/kg dan bawang putih Rp 18-19 ribu/kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua keberhasilan itu tak lepas dari kinerja semua pihak, khususnya Jajaran Kementerian Pertanian yang telah mengkalkulasikan kebutuhan dan ketersediaan secara tepat sejak Januari 2021 serta melakukan upaya-upaya nyata antisipasi stok," ujar Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto dalam keterangan tertulis, Rabu (19/5/2021).

Dia menuturkan beberapa upaya dalam pengamanan pasokan dan harga khususnya aneka cabai dan bawang terus digalakkan. Upaya tersebut antara lain mengawal dan memastikan luas tanam cabai bulan Oktober 2020-Februari 2021 mencukupi kebutuhan produksi bulan April-Mei dan luas tanam bawang merah bulan Januari-Februari mencukupi kebutuhan produksi bulan April-Mei.

ADVERTISEMENT

"Prediksi Kementan, hasil produksi bawang merah di bulan April-Mei tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan di bulan tersebut, namun secara kumulatif masih dapat dipenuhi dari stok bulan sebelumnya," tuturnya.

"Ini juga ditopang dengan hasil panen yang cukup berlimpah di Madura untuk pengamanan stok di off season. Jika luas tanam tidak mencukupi maka kebutuhan masih mampu dipenuhi dari stok hasil panen bulan sebelumnya," imbuhnya.

Selain itu, Ditjen Hortikultura juga mengalokasikan bantuan pengembangan kawasan cabai seluas 5.095 ha dan bantuan benih seluas 1.055 ha pada tahun 2020 yang sebagian besar tertanam pada akhir tahun 2020.

Bantuan kawasan bawang merah seluas 3.900 ha dan bawang putih2.500 ha. Dibarengi dengan Gerakan Pengendalian OPT dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) pada beberapa wilayah sentra cabai bawang sehingga produksi terjaga.

Dengan keberhasilan upayanya itu, dia bersyukur karena dengan stok dan harga yang stabil masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadhan dan merayakan Idul Fitri dengan nyaman.

"Kita patut berbangga hati atas keberhasilan itu, namun tak boleh lengah mengawal pertanaman dan produksi untuk memastikan ketersediaan Idul Adha juga aman," pungkasnya.

(akd/hns)

Hide Ads