Menurut Roganda, saat itu puluhan masyarakat tetap bertahan agar PT TPL tidak masuk. Aparat kepolisian sempat mengajak kedua pihak bermediasi. Namun saat mediasi berlangsung, terjadi provokasi. Akibatnya bentrokan tak terelakkan.
"Masyarakat diserang dengan kayu dan batu. Masyarakat langsung berlarian untuk menyelamatkan diri. Sebelumnya, masyarakat juga terlibat bentrok dengan pihak PT TPL. Karena makam leluhur masyarakat adat Natumingka di atas lahan itu dibongkar," sebutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat bentrokan itu puluhan warga mengalami luka.
ADVERTISEMENT
Artikel ini sudah mengalami perubahan judul dan beberapa isi. Sebelumnya, redaksi memberi judul "Kerabat Luhut Jadi Korban, PT TPL Buka Suara soal Bentrokan di Toba"
(hal/zlf)