Pakar Marketing, Yuswohady mengatakan, secara normatif memang COD diartikan membeli barang dengan pembayaran yang dilakukan saat barang tersebut diterima. Sebelumnya sistem COD tersebut dilakukan dalam hal direct marketing.
"Kalau dulu COD populer konteksnya direct marketing, artinya dikirim. Jadi bukan melalui channel tapi dikirim langsung. Nah bayarnya setelah diterima. Pengertian umumnya adalah dia membayar barang itu, karena nggak bisa ketemu maka dikirim dulu, bayarnya pada saat diterima," terangnya.
Dalam direct marketing, sistem pembelian COD dilakukan setelah pembeli dan penjual mencapai kesepakatan. Artinya pembeli sudah memastikan bahwa barang yang akan dibeli sesuai dengan keinginannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yuswohady penggunaan mekanisme COD dalam bertransaksi tidak menimbulkan gesekan karena pihak yang terlibat hanya pembeli dan penjual. Sehingga ketika barang yang diterima tidak sesuai, pembeli bisa mengkonfirmasi langsung ke penjual saat bertemu.
Nah untuk sistem COD di marketplace saat ini melibatkan perusahaan logistik sebagai kurir untuk mengantar barangnya. Sementara kurir hanya bertugas untuk mengirim barang tersebut dan memastikan paketnya tidak rusak.
"Online shopping ini yang ngirim kan kurir, bukan yang punya produk. Dia nggak ngerti produk itu. Jadi kalau ditanya ya pasti tidak tahu. Maka seharusnya tanya-tanya produk dilakukan pada saat dia pesan," tutupnya.
Simak Video "Anti Ribut-ribut Belanja Online"
[Gambas:Video 20detik]
(das/zlf)