Jakarta -
Teresa Wibowo bercerita dirinya tak pernah menyangka akan masuk dalam daftar Forbes "Asia's Power Businesswomen" tahun 2019 lalu. Hal tersebut karena dia merasa banyak hal yang belum dia lakukan untuk pengembangan usaha ke depannya.
"Waktu itu kayak wow kok bisa ya? karena saya merasa masih banyak yang perlu dilakukan dan saya juga menengok ke belakang apa saja yang sudah saya lakukan," kata dia kepada detikcom.
Wanita lulusan University of Southern California ini mengaku hal itu menjadi pemacu dirinya agar bisa berkembang lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya. "Gimana caranya supaya nggak malu-maluin lah, jadi harus bisa berkembang lebih dari itu," imbuh dia.
Dia memang menyukai dunia marketing sejak dulu. Misalnya sewaktu kecil, dia sering main tebak-tebakan jingle iklan dengan adiknya. Kemudian bersekolah jurusan bisnis di Amerika Serikat (AS).
Setelah lulus, Teresa bekerja di sebuah toko pakaian yaitu Forever21, dia menceritakan menjadi penjaga toko selama satu tahun. Mulai dari menghandle kasir sampai gudang. Upah yang diberikan oleh toko tersebut bisa untuk membayar sewa apartemen dan kebutuhan dia yang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya Teresa pindah ke perusahaan periklanan. Menurut dia, untuk pekerja di agensi iklan biasanya memiliki misi untuk pindah ke perusahaan klien. Karena itu dia pindah ke Kawan Lama dan memegang Customer Relation di Ace Hardware.
Dari situ karirnya mulai berkembang di divisi marketing. Saat pertama kali bergabung di Ace Hardware dia ikut serta dalam peluncuran brand baru mulai dari Toys Kingdom, Chatime dan launching toko lainnya.
Tonton juga Video: Sarjana Pemulung, Pendiri Sekolah Pinggiran Citarum
[Gambas:Video 20detik]
Penggemar travelling ini menceritakan 2016 lalu ketika dia membangun ruparupa.com, dia melihat kebiasaan konsumen mulai berubah. Mulai dari cara berbelanja yang lebih banyak menggunakan metode online sampai cara belanja yang cepat dan lebih efisien.
"Dulu banyak yang tanya, ini Ace Hardware nggak ada onlinenya? Informa nggak ada onlinenya? Dari situ saya mulai melihat oh iya ya, orang Indonesia sudah mulai ready untuk belanja online. Pada saat itu memang belum populer karena biasanya orang kalau belanja online pilih dulu, pegang, lihat dan dijelaskan spesifikasinya secara personal oleh staf," ujarnya.
Untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat, ruparupa.com memberikan kemudahan untuk konsumen mulai dari menyediakan cara pembayaran yang beragam hingga pengiriman yang fleksibel. Mulai dari pickup sendiri sampai pengiriman barang dari toko terdekat. Hal ini dilakukan agar biaya kirim bisa menjadi lebih terjangkau oleh pengguna. Sekarang ada 600 titik pengambilan barang di 69 kota yang tersebar di Indonesia.
Dia dan ruparupa.com selalu berupaya untuk mendengarkan suara konsumen dalam berinovasi. "Jadi jangan sampai inovasi kita ini hanya untuk sendiri tapi tidak dibutuhkan konsumen. Kita harus lihat mereka butuhnya apa, lalu apa yang bisa kita kasih ke mereka jika membeli secara online. Itu fitur yang kami kembangkan sesuai dengan kebutuhan konsumen," jelas dia.
Selama pandemi COVID-19 ruparupa.com mencatat peningkatan penjualan. Paling banyak adalah alat untuk persiapan sanitizing dan sterilizing. Kemudian APD, Thermo Gun sampai masker dan kebutuhan rumah lainnya seperti kebutuhan dapur.
Kenaikannya mencapai 3 digit, terjadi di masa awal PSBB periode Maret sampai Juni. Memang sekarang penjualan mulai menurun. Namun angka tidak kembali ke level sebelum COVID-19, menurut dia angka penjualan mempunyai standar level yang baru. Hal ini menurut Teresa, karena masyarakat sudah mulai menemukan kenyamanan ketika berbelanja online.
Di ruparupa.com ini juga menyediakan informasi yang lengkap di setiap produk yang dijual. Sehingga konsumen tidak salah dalam menentukan ukuran barang. Apalagi sekarang juga ada fitur augmented reality (AR) yang memungkinkan konsumen memasang produk virtual di dalam ruang tamu atau di rumahnya.
"Sekarang di aplikasi sudah ada beberapa produk yang ada sistem ARnya, kalau dilihat oh produk ini kalau diletakkan di ruang tamu kira-kira seperti apa ya?," jelas dia.
Hingga sekarang sudah ada hampir 8 ribu produk yang bisa menggunakan AR dan memberikan pengalaman baru saat berbelanja online.