Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kualitas perencanaan program pemerintah yang buruk. Hal itu tercermin dalam beberapa proyek yang tak karuan.
Perencanaan program yang buruk ini menurutnya sering terjadi juga di proyek infrastruktur. Dia mengaku sejauh ini dia sering melakukan peninjauan di beberapa proyek, di sana lah Jokowi melihat ada yang tidak beres.
Misalnya saja ada waduk namun tak memiliki irigasi. Mulai dari irigasi primer, sekunder, maupun tersier. Jokowi tak menyebut waduk itu apa namanya dan di mana letaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat. Saya ini di lapangan terus. Ada waduk tapi nggak ada irigasinya. Irigasi primer, sekunder, tersier, ini nggak ada, ada itu saya temukan di lapangan," ungkap Jokowi.
Ada juga sebuah pelabuhan yang baru dibangun, namun tak memiliki jalan akses. Jokowi jengkel dan bertanya-tanya, bagaimana bisa pelabuhan itu digunakan. Lagi-lagi, dia tak menjelaskan pelabuhan apa dan di mana letaknya.
"Kemudian, bangun pelabuhan, pelabuhan baru, nggak ada akses jalan ke situ. Ya apa-apaan? Gimana pelabuhan itu bisa digunakan," tegas Jokowi.
Hal semacam ini, menurut Jokowi, dapat menyebabkan tidak optimalnya daya ungkit dari program yang dilaksanakan. Masyarakat juga yang akan dirugikan karena tidak mendapatkan manfaat yang besar.
Dia memerintahkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) untuk lebih dalam terlibat melakukan pengawasan pada perencanaan program pemerintah. Utamanya pada proyek infrastruktur.
"Jangan hanya mengulang terus mengulang-ulang perencanaan dari tahun tahun sebelumnya, sehingga tidak pas tidak adaptif terhadap situasi hari ini," tegas Jokowi.