Muncul fenomena di media sosial, khususnya Twitter, dimana netizen ramai-ramai berdoa untuk menjadi komisaris badan usaha milik negara (BUMN). Narasi yang dilontarkan pada umumnya berbunyi 'bismillah komisaris' sambil menyebut perusahaan pelat merah yang diinginkan.
Gerakan tersebut mencuat di Twitter pasca Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank yang ditunjuk sebagai komisaris PT Telkom Indonesia (Persero). Abdee Slank diketahui merupakan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Netizen tampaknya ingin menyindir pemerintah dengan memuji-muji kinerja pemerintah lalu berdoa agar diangkat menjadi komisaris juga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hadehhhh berani memgkritik tapi tak ada solusi. Pak Erick Thohir nunjuk Abdee Slank jadi komisaris telkom itu sudah betul. Biar jaringan di seluruh Indonesia selalu nge-slank, nggak nge-blank. Sampai sini paham?" kata salah satu netizen dengan nama akun @gitoha*** dikutip detikcom, Jumat (4/6/2021).
"Bismillah komisaris Pegadaian


♂️," cuit @gitoha*** lebih lanjut.
Adapula netizen yang merespons cuitan Fahri Hamzah. Lewat akun resminya @Fahrihamzah, Fahri mengatakan "BUMN ini bom waktu...". Lalu salah satu netizen membela BUMN.
"BUMN kita skrg bagus2 pak... #Bismillah Komisaris Antam..," cuit @dana_y***.
Fenomena tersebut turut menyita perhatian salah satu tokoh politisi Mardani Ali Sera. Melalui akun resminya @MardaniAliSera, Mardani menilai 'bismillah komisaris' adalah bentuk sindiran masyarakat.
""Bismillah Komisaris" merupakan sindiran/bentuk ekspresi yang cerdas dari masyarakat. Selain punya pesan yang kuat, "Bismillah Komisaris" dapat dibilang sindiran sarkas yang aman dari UU ITE

," cutinya.