Mie instan menjadi salah satu makanan yang menjadi favorit banyak orang di Indonesia. Selain rasanya enak dan pengolahannya yang praktis, harga untuk mie instan sangat ramah di kantong. Maka dari itu, tak heran jika mie instan seringkali menjadi menu andalan terutama bagi kalangan mahasiswa saat tiba di akhir bulan.
Tak hanya mie instan, warmindo juga sering dilengkapi dengan menu andalan lain yakni bubur kacang ijo atau disingkat burjo. Untuk itu, peluang usaha membuka warung mie instan dan burjo cukup menjanjikan.
Warmindo kian menjamur di berbagai sudut jalan, kampus dan lokasi strategis yang selalu ramai didatangi konsumen. Variasi menu yang disajikan oleh warmindo pun sangat beragam, tak hanya menyajikan mie instan, telur rebus dan sayur dan burjo. Kini, pebisnis warmindo terus melakukan inovasi menu, seperti mengolah mie instan ala Eropa hingga menyediakan beragam macam topping pada mie instan agar konsumen tidak bosan.
Hal tersebut juga dilakukan oleh salah satu warmindo yang terletak di kota Yogyakarta yang bernama Burjo Bogorian. Berkat inovasi yang dilakukan baik dari segi tempat dan menu, Burjo yang berdiri sejak tahun 2017 ini telah sukses hingga membuka enam cabang. Bahkan, omzet yang diraih dari menjual mie instan dapat mencapai ratusan juta perbulannya.
dMentor kali ini menghadirkan sosok inspiratif bagi detikers ialah M. Heru Setiawan yang kerap disapa dengan Kang Ghobank, pemilik dari Burjo Bogorian. Kang Ghobank akan memberikan tips-tips bagaimana agar bisa sukses membuka warmindo dan cara mengolah bisnis agar omzet terus meningkat.
Nah bagi detikers yang ingin curi tips dan ilmu mengenai bisnis warmindo, simak perbincangan dalam dMentor: 'Sukses Berbisnis Mie Instan dan Burjo' bersama Kang Ghobank.
(hnf/hnf)