Ibu Kota Mau Pindah, Anggota DPR Sebut Anggaran Alutsista Rp 1.700 T Kurang

Ibu Kota Mau Pindah, Anggota DPR Sebut Anggaran Alutsista Rp 1.700 T Kurang

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 09 Jun 2021 15:01 WIB
alutsista
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Rencana pindah ibu kota negara (IKN) masih menuai pro kontra hingga saat ini. Ada yang mendukung, ada juga yang menolak,apalagi kondisi ekonomi lagi sulit terdampak pandemi.

Anggota Komisi XI Fraksi Gerindra Kamrussamad menilai, perencanaan pemindahan IKN ini sudah cukup bagus. Namun, ia menilai perlu disinkronkan dengan alat pertahanan dan keamanan (alpalhankam).

"Jangan sampai ibu kota negara baru, desainnya cantik, hebat. Tapi pertahanan, keamanannya itu tidak secanggih, pembangunan infrastrukturnya kan begitu," katanya dalam rapat kerja di Komisi XI, Rabu (9/6/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka itu, ia meminta agar konsep anggaran alpalhankam perlu dinaikkan dari Rp 1.700 triliun menjadi Rp 3.500 triliun. Sebagaimana diketahui, belum lama ini publik dihebohkan munculnya rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024 (Alpalhankam).

Disebutkan dalam rancangan perpres tersebut, angka yang dibutuhkan untuk membeli alutsista adalah USD 124.995.000, yang jika dikonversikan ini sekitar Rp 1.788.228.482.251.470 (kuadriliun) atau Rp 1.700 triliun lebih.

ADVERTISEMENT

"Karena itu konsep alpalhamkan ini perlu dinaikkan bukan cuma Rp 1.700 Pak Menteri, Rp 3.500 triliun," katanya.

"Skema pembiayaannya tentu Pak Menteri yang bisa memikirkan, sebagai bagian daripada jarang keluar. Nah kapan diwujudkannya, bisa 5 tahun lagi, bisa 10 tahun lagi, tetapi ktia sudah punya, termasuk pertahanan siber," tambahnya.

Sementara. Anggota Komisi XI Fraksi Demokrat, Didi Irawadi mempertanyakan rencana pemindahan ibu kota. Apalagi, ekonomi Indonesia sedang tidak baik.

"Terkait pemindahan ibu kota negara, kembali lagi pertanyaan kami apakah di masa pandami, di masa ekonomi sedang sulit sekarang ini apakah kita harus tergesa-gesa, untuk memindahkan ibu negara segera?" ujarnya.

Dia mengatakan, pemindahan ibu kota butuh anggaran besar. Ia pun kembali mempertanyakan, apakah pindah sudah pada waktu yang tepat.

"Menurut hemat kami dipikirkan ulang sekali lagi, karena pemindahan yang cepat belum tentu menghasilkan hasil dan ouput yang baik bagi Indoensia ke depan," katanya.


Hide Ads