Anggaran Alutsista Rp 1.700 T Jadi Rahasia Negara, Kok Bisa Bocor?

Anggaran Alutsista Rp 1.700 T Jadi Rahasia Negara, Kok Bisa Bocor?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 10 Jun 2021 06:00 WIB
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono saat memimpin Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan TNI Angkatan Laut Tahun 2020 di Dermaga Pelabuhan JCTI II, Jakarta, Senin (23/11/2020). Apel pasukan digelar untuk memeriksa kesiapsiagaan prajurit maupun alutsista TNI Angkatan Laut guna menyambut tugas-tugas ke depan.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Bocornya rancangan anggaran belanja alat pertahanan dan keamanan (Alpalhankam) menjadi tanda tanya. Sebab, rancangan tersebut merupakan rahasia negara.

Rancangan belanja tersebut tertuang rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024 (Alpalhankam).

Disebutkan dalam rancangan Perpres tersebut, angka yang dibutuhkan untuk membeli alat utama sistem senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista) adalah US$ 124.995.000, yang jika dikonversikan ini sekitar Rp 1.788.228.482.251.470 (kuadriliun) atau Rp 1.700 triliun lebih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengaku heran. Menurutnya, belanja alutsisa tidak mungkin terbuka.

"Alpalhankam untuk TNI kami juga perhatikan, kami tahu persis keadaannya seperti apa, berapa bekal pokok yang dimiliki oleh TNI kita," katanya dalam rapat Komisi XI, Rabu (9/6/2021).

ADVERTISEMENT

"Dan saya tahu persis bahwa tidak mungkin belanja alutsista itu terbuka, dan saya merasa heran ketika belanja Alpalhankam itu bisa bocor kemana-mana itu bagian dari rahasia negara. Itu membingungkan saya," katanya.

Namun, angka ini dinilai kurang. Hal itu disampaikan Anggota Komisi XI Fraksi Gerindra Kamrussamad saat berbicara terkait rencana pemindahan ibu kota negara (IKN).

Dia menjelaskan, perencanaan pemindahan IKN ini sudah cukup bagus. Namun, ia menilai perlu disinkronkan dengan Alpalhankam.

"Jangan sampai ibu kota negara baru, desainnya cantik, hebat. Tapi pertahanan, keamanannya itu tidak secanggih, pembangunan infrastrukturnya kan begitu," katanya.

Maka itu, ia meminta agar konsep anggaran Alpalhankam perlu dinaikkan dari Rp 1.700 triliun menjadi Rp 3.500 triliun.

"Karena itu konsep Alpalhamkan ini perlu dinaikkan bukan cuma Rp 1.700 Pak Menteri, Rp 3.500 triliun," katanya.


Hide Ads