Ada sayembara di Twitter yang menawarkan imbalan Rp 50 juta. Sayembara tersebut diadakan oleh Achmad Alkatiri, mantan Chief Marketing Officer (CMO) Lazada yang kini mendirikan startup Hypefast.
"Sy mau kasih 50 JUTA buat 10 orang. 100% SERIUS!," cuit Achmad melalui akun Twitter @madalkatiri dikutip detikcom, Jumat (11/6/2021).
Achmad, saat dikonfirmasi langsung awalnya menceritakan selama berkarir di Lazada telah berinteraksi dengan banyak pegiat brand lokal dan muncul ketertarikan dengan produk lokal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya Januari 2020 memutuskan untuk bikin startup sendiri namanya Hypefast," sebutnya.
Hypefast ini, lanjut dia bertujuan untuk membantu brand lokal Indonesia agar bisa tumbuh ke level selanjutnya. Dia menyadari kebanyakan brand lokal memiliki keterbatasan modal.
"Jadi Hypefast ada untuk memberikan solusi itu dengan memberikan direct investment atau suntikan modal (bukan hutang) langsung ke brand-brand lokal terpilih yang memiliki omzet di atas Rp 300 juta sebulan. Setelah kami suntik modal, kami bantu untuk bantu pertumbuhan bisnis dengan marketing, akses ke offline store hingga ekspor ke negara-negara di Asia Tenggara," jelas Achmad.
Atas dasar itu, pihaknya mengadakan sayembara kepada siapa saja untuk mengusulkan brand-brand lokal terbaik versi mereka dan kebetulan kenal dengan timnya, yang dirasa perlu mendapatkan suntikan modal.
"Jadi kami akan memberikan Rp 50 juta buat siapa saja yang bisa bantu kenalin ke owner brand lokal yang bagus-bagus dan mereka mau untuk di-invest sama Hypefast," jelas dia.
Seperti yang dia jelaskan di atas, syarat brand lokal yang memenuhi kriteria untuk disuntikkan modal, yakni yang omzetnya di atas Rp 300 juta.
"Omzet di atas Rp 300 juta, produk harus pakai merek sendiri dan diutamakan produksi di Indonesia. Terus kategori yang diprioritaskan: fashion, health and beauty + home living," sebutnya.
Bagi brand lokal yang mendapatkan suntikan modal, otomatis pihak Hypefast akan ikut serta sebagai pemilik saham di brand tersebut sampai waktu yang tidak ditentukan.
"Biasanya Hypefast invest sampe Rp 20 miliar. Kalau yang bagus banget bisa sampai Rp 50 miliar kok per brand," tambah Achmad.
(dna/dna)