Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengimbau warganya untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Indonesia. Larangan yang tertuang dalam travel advisory Departemen Luar Negeri AS ini karena Indonesia dinilai masih memiliki kasus COVID-19 yang tinggi, terorisme dan bencana alam.
Apakah larangan ini akan mempengaruhi sektor pariwisata termasuk bisnis perhotelan di RI.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyebutkan tak akan ada pengaruh dari imbauan tersebut ke bisnis pariwisata dan perhotelan di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini karena jumlah warga AS yang ke Indonesia tidak terlalu besar dan memang banyak negara yang juga melarang warganya pergi ke negara lain selama pandemi.
"Nggak berdampak ke Indonesia, warga AS yang datang ke sini sedikit. Banyakan orang Indonesia yang ke sana," kata dia saat dihubungi detikcom, Sabtu (12/6/2021).
Baca juga: 5 Risiko Negatif Garmen Impor Kena Bea Masuk |
Dia menyebutkan pandemi ini memang sangat berat untuk sektor pariwisata. Apalagi dengan adanya kenaikan kasus dalam beberapa waktu terakhir.
Banyak orang yang khawatir kasus terus meningkat. Hal ini menyebabkan orang juga berpikir dua kali untuk bepergian untuk wisata.
Dia mengungkapkan sejumlah negara memang sudah ada yang berhasil menangani kasus ini supaya tidak terus meningkat.
"Ada juga negara yang herd immunitynya tercapai, kita lagi mengejar ke sana lagi digeber vaksinnya. Kalau pandemi tidak tertangani ya harapannya tipis untuk pulih," jelas dia.
(kil/das)